PLAYEN, (KH) — Sengatan matahari pada siang hari sangat terasa. Sehingga keringatnya pun bercucuran saat mengayauh sepeda onthel. Dengan usianya yang sudah memasuki masa tua, Ia tetap bersemangat berkeliling berjualan burjo.
Adalah Marsudi (50) warga padukuhan Karangasem, Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, meski tidak muda lagi semangatnya tetap ada untuk berkeliling berjualan burjo dari desa satu ke desa yang lain di seputar kecamatan Playen untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
“Ting, ting, ting” suara mangkok yang dipukul menggunakan sendok oleh Marsudi, menyusuri gang demi gang. Terkadang Ia sejenak beristirahat di sebuah gardu untuk sekedar melepas lelah.
“Harapannya cepat laku terjual, karena sampai rumah saya harus mencari rumput di sawah,” katanya saat ditemui beristirahat, Sabtu, (5/12/2015).
Dalam sehari, hitungan Marsudi, total jarak tempuh mengayuh sepeda membonceng bakul/ gerobak selama berkeliling berjualan sekitar 10 KM. Ia berjualan mulai pukul 05.00 WIB pagi sampai tengah hari.
Marsudi mengatakan, menjalani pekerjaannya sebagai penjual burjo keliling sudah 26 tahun. Dirinya bertutur, hingga saat ini tetap semangat menjalani profesi sebagai penjual burjo.
Pagi pembeli yang ingin menikmati Burjo, cukup membayar dengan harga Rp. 3.000 per mangkok saja. Dari hasilnya berjualan, dalam sehari Ia mendapatkan untung sekitar Rp.50.0000. Akhir-aknir ini Ia merasa dagangannya kadang sulit terjual karena banyaknya makanan modern cepat saji.
“Meski begitu akan tetap saya tekuni pekerjaan ini selagi tubuh saya masih kuat untuk berjualan keliling, bagaimanapun juga ini sudah rejeki saya,” Pungkasnya. (Edo)