7.000 Pelanggan PDAM Terkena Dampak Bencana Banjir

oleh -5579 Dilihat
oleh
Direktur PDAM Tirta Handayani, Isnawan Febriyanto. KH/ Wibowo.
Direktur PDAM Tirta Handayani, Isnawan Febriyanto. KH/ Wibowo.

WONOSARI, (KH),– Tak hanya menimbulkan kerusakan bagi pemukiman warga, bencana banjir dan longsor di Gunungkidul juga membuat 7.000 kepala keluarga kesulitan mendapatkan air bersih.

Hal tersebut disebabkan karena rusaknya infrastruktur milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani. Direktur PDAM Tirta Handayani, Isnawan Febriyanto mengatakan, banjir yang terjadi di Gunungkidul merusak infrastruktur PDAM, diantaranya pompa dan panel listrik.

“Perangkat yang digunakan untuk mengangkat air dari sumber air sungai bawah tanah dan sumber mata air sungai mengalami kerusakan,” kata Isnawan.

Lebih jauh disampaikan, saat ini pihaknya terus berusaha memperbaiki kerusakan mesin pengangkat air agar distribusi kembali lancar. Terhambatanya perbaikan salah satunya akibat pembelian suku cadang yang harus menunggu vendor dari jakarta.

“Kami tidak bisa memperdiksi kapan kebutuhan 7.000 kepala keluarga dapat terpenuhi. Kami akan memaksimalkan pelayanan, dan mengoptimalkan perbaikan hingha pasokan air kembali normal,” terangnya.

Disebutkan, jumlah pelanggan yang mengalami kesulitan air bersih di masing-masing wilayah sumber air berbeda. Pihaknya berharap, sebanyak 46.000 pelanggan yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Gunungkidul dapat segera terlayani.

Rinci dia, beberapa wilayah sumber air yang mengalami kerusakan diantaranya sumber air PDAM yang berada di Desa Bunder, Kecamatan Patuk, Sumber air Goa Bribin I dan II, Sumber air di Seropan dan Sumber air di Pantai Baron.

“Kerusakan umumnya terjadi pada konsleting panel listrik dan rusaknya pompa akibat tergenang air. Ada pula saluran pipa PDAM mengalami putus,” imbuhnya

Dipaparkan, akibat kerusakan instalasi PDAM di Desa Bunder, Kecamatan Patuk mempengaruhi pasokan air bersih di desa Playen, Gading, Banaran, Ngleri. dan sebagian desa Ngalang Kecamatan Gedangsari atau sekitar 1000 sambungan rumah tidak mendapat pasokan air bersih.

Sementara untuk instalasi PDAM pada sumber air Bribin I dan  II terjadi kerusakan pada sistem sulpai daya atau travo milik PLN yang terendam air. Pada sumber air Bribin I dan II, dari 3 pompa yang dipasang hanya 1 yang bisa di fungsikan. Kerusakan di Bribin 1 dan II ini berpengaruh pada macetnya pasokan air bersih di 4 kecamatan, Semanu, Rongkop, Girisubo dan Tepus.

“Lantas pada sumber mata air pantai Baron dan Seropan pompa seluruhnya belum bisa di gunakan. Pada sumber mata air seropan dari 6 pompa yang ada baru 2 yang berfungsi. Sedangkan untuk mata air Baron dari 2 pompa hanya 1 yang bisa difungsikan,” tukas Isnawan. (Wibowo)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar