“Operasi simpatik ini sebagai media pemberi informasi kepada masyarakat, jadi tilang tidak menjadi priotitas utama,” ujarnya kepada KH, Rabu (8/4/2015).
Yugi menjelaskan, Operas Simpatik Progo 2015 digelar mulai tanggal 1 hingga 21 April mendatang. Dalam operasi yang dilakukan, jika menemukan pelanggar, sifatnya masih bisa ditegur, hanya akan dilakukan teguran. Tetapi, jika sudah mempunyai kesalahan yang dapat menimbulkan kecelakaan, pengendara akan dikenakan tilang.
“Pengendara yang tidak menggunakan kaca spion satupun, tidak mengenakan helm SNI, melawan arus, melanggar marka jalan ataupun melawan arus, hanya kita tegur. Mereka kita minta untuk melengkapi komponen kendaraannya,” jelasnya.
Giat Operasi Progo ini lanjut Yugi, diharapkan dapat menyadarkan warga masyarakat untuk lebih tertib dalam berkendara. Dengan begitu, nantinya bisa mengurangi angka kecelakaan yang ada di Gunungkidul.
Sementara itu Kanit Dikyasa Polres Gunungkidul, Ipda Jarwanto mengatakan, giat Operasi Progo juga dilakukan dengan menggelar sosialisasi tertib lalu-lintas di sekolah-sekolah. Jajaran Lantas Polres Gunungkidul akan menggelar pengenalan aturan lalu-lintas kepada anak-anak Taman Kanak-Kanak (TK).
“Budidaya tertib lalu-lintas tidak lupa kita tanamkan kepada anak-anak, sehingga harapan kita tertib di jalan dapat menjadi budaya,” tandasnya. (juju)