WONOSARI, (KH),– Vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun di Gunungkidul hingga Selasa, (4/1/20220 tercapai 16 persen dari keseluruhan target sasaran. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, Rabu, (5/1/2022) saat meninjau vaksinasi di SD Wonosari Baru.
Vaksinasi di SD Wonosari Baru juga diikuti dari siswa SD Wonosari II dan TK. Adapun sasarannya mencapai 390 anak.
Sebelumnya disampaikan, target vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Gunungkidul ada sebanyak 56.000 sasaran. Hingga kemarin telah tercapai 9.076 sasaran atau 16 persen untuk dosis pertama.
“Target selesai sebelum tutup Januari 2022 baik dosis 1 dan 2. Semua puskesmas sudah melakukan penjadwalan di wilayah masing-masing,” ungkap Dewi.
Dia menambahkan, untuk stok vaksin yang diperuntukkan bagi anak dinilai aman. Sampai hari ini setiap pengajuan yang disampaikan ke Dinkes DIY dapat selalu terdistribusi tepat waktu.
Untuk mempercepat target vaksinasi bagi anak, Badan Intelijen Negara (BIN) DIY turut berkontribusi melakukan segenap upaya. BIN DIY bekerjasama dengan Dinkes, Puskesmas dan Sekolah, terus memobilisasi beberapa sekolah ke satu titik terdekat untuk mengejar capaian vaksinasi anak.
“Percepatan Vaksinasi anak usia 6-11 tersebut merupakan komitmen bersama para inisiator vaksinasi di Gunungkidul. Pada vaksinasi kali ini kami menggabungkan SD Wonosari Baru dan SD Wonosari II untuk mengikuti vaksinasi di satu titik,” kata perwakilan BIN DIY di Gunungkidul, Eko Sulsilo.
Eko melanjutkan, target vaksinasi anak harus tercapai karena pada saat yang sama akan diberlakukan masa pelaksanaan vaksinasi booster (vaksin ketiga) bagi masyarakat umum.
“Pemerintah telah memutuskan untuk memulai vaksinasi tahap ketiga (Booster) mulai 12 Januari 2022 mendatang. Oleh karenanya sisa tanggungan vaksinasi dosis 1 dan 2, termasuk anak usia 6-11 tahun harus diselesaikan terlebih dulu,” Tutur Eko.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto saat meninjau pelaksanaan vaksinasi mengaku optimis vaksinasi anak akan selesai sesuai target waktu yang ditentukan.
“Sebab kerja keras, kerja sama dan kolaborasi lintas sektor terjalin dengan baik dan kompak,” kata Heri.
Vaksinasi bagi anak, sambung Heri, merupakan upaya untuk memberikan dan menjaga imunitas bagi generasi mendatang. Dia sangat berharap, sekolah yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) merupakan sekolah yang telah menyelenggarakan vaksinasi bagi siswa secara keseluruhan. (Kandar)
