PALIYAN,(KH)— Umat Budha Gunungkidul mengadakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk di Padukuhan Giring Giring Paliyan. Acara tersebut diadakan dalam rangka syukuran atas selesainya tempat ibadah Wihara yang berada di padukuhan Giring. Masyarakat Giring menyambut baik acara yang diadakan pada malam ini, Sabtu (1/10/2014).
Menurut salah satu tokoh umat Budha Romo Jioty, selain dalam rangka ucapan syukur pemugaran Wihara, acara malam hari ini ditujukan untuk bulan Sura dan peringatan hari besar Kathina. “Kathina sendiri adalah masa puasa oleh para bante karena sudah melewati masa wasa,” katanya.
Romo Jioty juga menambahkan, umat budha juga tidak melupakan tradisi masyarakat Jawa, di mana tahun baru jatuh pada satu Sura. “Sebenarnya agama dan tradisi dapat selaras berdampingan, hanya bagaimana kita menyikapinya,” ujar Romo Joity.
Umat Budha yang berada di Semin, Siraman, dan Panggang juga ikut menghadiri dalam acara tersebut. Masyarakat Padukuhan Giring pun menyambut baik acara yang diadakan pada malam hari ini, bahkan mereka memanfaatkan perayaan dan gelar hiburan ini untuk berjualan.
“Mumpung ada acara dan banyak orang yang datang, maka dari itu saya manfaatkan untuk berjualan pecel, gorengan dan sebagainya,” ujar Wasijah warga padukuhan Giring.
Ada satu keunikan dalam pagelaran wayang kulit malam hari ini. Masyarakat juga dihibur oleh penampilan dalang wanita cilik yang berasal dari Sukoharjo Jawa Tengah.
Utsa Damasuri, dalang berusia sepuluh tahun mampu menghipnotis seluruh warga yang menyaksikannya. Dengan suara guyonan melalui wayang punokawan membuat penonton kagum dan tertawa oleh guyonan dalang cilik tersebut. (Atmaja/Bara).