GUNUNGKIDUL, (KH),— Rumah dengan kondisi tidak layak huni masih cukup banyak di Kabupaten Gunungkidul. Pemerintah, baik pusat, propinsi hingga kabupaten tiap tahun menggelontorkan dana untuk rehabilitasi.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menyampaikan, berdasar data yang ada, saat ini masih terdapat 17.381 rumah di Gunungkidul yang butuh intervensi pemerintah.
“Sebanyak itu tidak layak. Tiap tahun melalui program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dana dari pemerintah dikucurkan untuk rehabilitasi,” kata Sunaryanta saat menyerahkan rumah hasil rehabilitasi di Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (29/8/2023).
Sunaryanta mengungkapkan, Melalui dana dari APBD kabupaten, tahun ini sebanyak 347 rumah di Gunungkidul diperbaiki.
Sementara itu, dari pemerintah pusat melalui program Bantuan Stimulan Pemerintah Pusat (BSPP) sebanyak 577 rumah di Gunungkidul diperbaiki selama 2023.
Kepala Balai Penyedia Perumahan Bagian Jawa III, Salahudin menambahkan, tiap rumah memperoleh dana rehabilitasi sebanyak Rp20 juta.
“Dana tersebut untuk material dan upah tenaga. Sifatnya hanya stimulan sehingga masih butuh swadaya masyarakat,” tutur Salahudin,
Dana dari pusat yang dikucurkan untuk perbaikan rumah tidak selalu sama setiap tahunnya. Otomatis jumlah sasaran rumah tak layak huni yang diperbaiki juga tak tetap.
“Jumlah capaian tiap tahun berbeda-beda. Sejauh ini sudah menyasar 6.184 rumah di Gunungkidul,” jelasnya.
Penerima progran rehab RTLH, Sarjiman mengatakan, pihaknya berterimakasih atas bantuan yang diberikan pemerintah.
“Dana yang kami peroleh tidak cukup untuk perbaikan, kami swadaya sekitar Rp25 juta,” terangnya. (Kandar)