WONOSARI, (KH) — Pemkab Gunungkidul terus berupaya mengantisipasi terjadinya kekeringan berkepanjangan yang dimungkinkan terjadi pada tahun ini. Selain mengupayakan meningkatkan intensitas droping air bersih yang melibatkan pihal ketiga, Pemkab juga meminta masyarakat agar tidak malas dalam mengupayakan sumber air bersih yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.
Menurut Plt Bupati Gunungkidul, Budi Antono menjelaskan, saat ini Pemkab Gunungkidul bersama pihak ketiga mewacanakan upaya solusi mengatasi kekeringan. Bukan hanya melalui dropping, namun menyadarkan warga agar cerdas memecahkan masalah kesulitan air. Budi menjelaskan, sumber mata air yang bisa dioptimalisasi ada di sejumlah titik wilayah.
Kendati beberapa wilayah yang memiliki potensi penyediaan air tersebut bisa dimaksimalkan, namun warga belum dapat mengoptimalkannya dengan baik. Padahal, dropping air yang dilakukan Pemkab diprioritaskan ke titik-titik yang belum terjangkau sambungan perpipaan PDAM. Pemkab, baik dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Badan Perencanaan Bencana Daerah, hingga kini masih terus melakukan pemetaan daerah kekeringan.
Budi mengakui keterbatasan Pemkab untuk melakukan pemerataan droping air, mengingat kemarau di tahun ini berlangsung panjang. Pemkab akan melakukan pembahasan untuk menganggarkan sejumlah dana guna mengatasinya melalui APBD Perubahan.
“Tapi, kita tahu APBD Perubahan baru bisa Oktober. Semoga saja hujan sudah datang,” pungkasnya. (Maria Dwianjani)