GUNUNGKIDUL, (KH),— Anak seorang petani asal Padukuhan Pendem, Kalurahan Karangduwet, Paliyan, Gunungkidul, DIY, Dani Triyanto berhasil lolos seleksi masuk anggota Polri. Keterbatasan diantaranya ekonomi tak menjadi hambatan baginya.
Kegigihannya terbukti menuai keberhasilan. Usai dinyatakan lolos Dani kini menjalani masa pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Selopamioro, Bantul. Kelak, ia akan resmi menjadi anggota Bintara Polri hasil perekrutan tahun2023 yang diadakan Kepolisian Daerah (Polda) DIY.
Ibunda Dani, Ratikem saat ditemui menyebutkan, keinginan Dani menjadi aparatur negara sebagai anggota TNI atau Polri cukup kuat.
“Kebetulan tidak jauh dari sini ada pusat latihan tempur TNI, dia sering lihat, lalu sejak SMP sudah bilang kepingin jadi tentara atau polisi,” tutur Ratikem saat ditemui di kediamannya, Senin (31/7/2023).
Rumah Ratikem cukup sederhana. Keuangannya juga pas-pasan. Terlebih setelah suaminya meninggal dunia karena kecelakaan saat bekerja.
Ratikem menggarap lahan milik sendiri yang tak begitu luas. Di sela-sela menggarap ladang tadah hujan, ia juga bekerja sebagai buruh tani. Membantu merampungkan pekerjaan tetangga di ladang.
“Saya akui, anak saya cukup serius dengan keinginannya. Selama ini latihan fisik dengan alat bantu seadanya. Saat latihan beban, pakai batu dan pasir yang dimasukkan ke dalam tas,” sambung Ratikem menceritakan perjuangan putranya.
Ratikem menambahkan, karena Dani tak punya sepeda motor, saat hendak latihan renang dan wira-wiri selama proses pendaftaran seleksi Polisi, ia sering nebeng temannya.
“Kebetulan, Dani punya teman yang mendaftar Polisi juga. Sehingga bisa membonceng. Kadang-kadang pinjam motor punya saudara ipar,” imbuhnya.
Karena keterbatasan pula, saat pengumuman seleksi, Ratikem pun tak bisa menyertai anaknya. Namun, diam-diam kakak perempuannya menyusul.
Setelah pengumuman disampaikan, Dani resmi menjadi salah satu peserta seleksi yang lolos. Pada momen bahagia itu, tak ada ucapan selamat datang dari orang tua kepada Dani. Berbeda dengan peserta seleksi yang lain, yang kemudian bersuka cita bersama orang tuanya.
Namun, melihat dari jauh adiknya lolos, kakaknya lantas menghampirinya dan mengucapkan selamat.
“Saya bersyukur, cita-cita anak saya bisa tercapai menjadi abdi negara,” imbuh Ratikem sembari berkaca-kaca.
Ratikem haru dan bangga atas keberhasilan putranya. Ia pun mewanti-wanti dan berpesan agar Dani tak menjadi orang sombong, tetap rendah hati dan hidup sewajarnya.
Disela-sela menjadi siswa SMKN 2 Wonosari, Dani banyak membantu orang tuanya. Setelah rutinitas sekolahnya longgar, putra bungsu dari 3 bersaudara ini biasa mencari pakan ternak. Hal itu disebutkan oleh Dukuh Pendem, Saryanto.
Saryanto tahu betul keseharian Dani. Menurutnya Dani merupakan anak yang memiliki keinginan sangat kuat.
“Kondisi ekonominya pas-pasan. Tapi, ia mampu membuktikan usaha yang keras mendatangkan keberhasilan,” terang Saryanto. (Kandar)