GUNUNGKIDUL, (KH),– Pemilik usaha di pinggir jalan raya di Gunungkidul kena tipu. Penipu mengatasnamakan Kementerian PUPR Bina Marga Balai Besar Jalan Nasional.
Penipu mengelabuhi sejumlah pemilik usaha seperti restoran dengan modus pengurusan perizinan Analisis dampak lalu lintas (Andalalin).
Warsidi (49) pemilik Sere Ratu Resto yang berada di Jalan Jogja-Wonosari, Playen, Kabupaten Gunungkidul menjadi salah satu korban.
“Saya tertipu sebesar Rp1.750.000. Mulanya saya dihubungi nomor WhatssApp +62 856-1921-601 yang mengaku bernama Wafi Yahya Fauzan Musadad,” kata dia, Selasa (5/12/2023).
Penipu menginformasikan bahwa jalan raya di depan usahanya akan diperlebar. Ke sebelah kanan 1 meter, begitu juga ke sebelah kiri sejauh 1 meter.
“Penipu menawarkan pengurusan ijin Andalalin agar dibukakan jalan ke arah restoran,” beber Warsidi.
Warsidi menganggap jika memang jalan benar diperbelar, U turn atau bukaan jalan diperlukan. Sebab, pengendara dari arah barat tetap bisa masuk ke restonya.
Lanjutnya, dia (penipu) menawarkan pengurusan Andalalin mau dikerjakan secara pribadi atau kolektif. Dengan alasan tidak mau repot, ia meminta diuruskan secara kolektif saja.
Warsidi yakin dan percaya saja pada awalnya. Sebab, penipu juga mengirimkan gambar-gambar yang menunjukkan pengurusan berkas Andalalin.
Warsidi akhirnya tak keberatan saat diminta mentransfer uang sebesar Rp1.750.000 guna pengurusan Andalalin kolektif. Dia baru merasa curiga usai penipu meminta tambahan uang dengan dalih pembiayaan lampu.
Karena curiga, Warsidi melakukan konfirmasi ke forum sesama usahawan. Tak hanya itu, dia juga menghubungi temannya di PUPR. Hasilnya, nama si penipu bukanlah pegawai PUPR.
Setelahnya, dia kemudian tahu bahwa banyak usahawan di pinggir jalan raya dihubungi seseorang dengan alasan yang sama. Bahkan, seperti Warsidi, ada 1 usahawan lain yang sudah terlanjur mengirimkan uang.
Ketua PHRI Gunungkidul, Sunyoto membenarkan ihwal maraknya penipuan itu. Banyak diantaranya menyasar anggotanya.
“Bahkan saya pernah nyaris kena tipu dengan modus yang sama. Untung tidak jadi transfer,” tuturnya.
Sejauh ini, anggotanya yang kena tipu dengan modus serupa sudah ada 2 orang. Mereka tertipu Rp1.750.000 dan satu lainnya Rp2 jutaan.
Pihaknya mengimbau agar usahawan di pinggir jalan raya untuk lebih berhati-hati dan waspada. (Kandar)