WONOSARI, (KH)— Dibanding pada saat kedatangan para pemudik sebelum hari H Lebaran, para pedagang lebih dapat merasakan keramaian kiosnya dibanjiri pembeli pada saat arus balik atau H+ Lebaran.
Sebelumnya, mereka sempat khawatir dengan kondisi sepinya pemudik yang sepertinya enggan berbelanja. Padahal, banyak diungkapkan oleh pedagang, persiapan menambah stok dagangan dengan berbagai oleh-oleh telah dilakukan. Karena mereka beranggapan momentum kepulangan pemudik biasanya disertai dengan membawa oleh-oleh.
“Perdiksi meleset, arus mudik sangat sepi pemudik, mereka banyak turun di jalan tidak sampai terminal. Belanja sudah banyak, pemudik sedikit, itupun jarang yang berbelanja,” keluh Dewi Ndaru, Minggu, (10/7/2016).
Saking sepinya, hingga sebagian pedagang berniat tutup, meski pada puncak arus mudik H-4 dan H-3 lalu. Berbeda situasinya, mereka bersyukur saat arus balik, banyak perantau berbelanja khususnya oleh-oleh dari Gunungkidul hendak dibawa ke perantauan.
Kekhawatiran menanggung rugi hilang saat peningkatan permintaan berbagai dagangan berupa oleh-oleh terjadi. Seperti diungkapkan oleh Widiya, penjaga toko oleh-oleh Mbah Wagi ini, peningkatan pembelian pada arus balik mencapai 20 persen.
“Sangat berbeda, arus balik banyak yang berbelanja oleh-oleh seperti Bakpia, lanting, Wingko Babat dan lainnya. Uang masuk hingga jutaan,” ungkap Widiya.
Ia pun berharap, hingga arus balik para perantau nanti habis, atau diprediksi hingga H+7, dagangannya lebih banyak laku terjual, atau paling tidak stok dagangan yang sengaja ditambahkan dengan adanya momentum Lebaran habis terjual. (Kandar)