WONOSARI, kabarhandayani – Rangkaian pagelaran kethoprak Pendapan yang sesuai rencana digelar di seluruh Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah digelar di Kabupaten Gunungkidul dengan mengambil lokasi di balai Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari. Sebelum pertunjukkan dimulai warga setempat terlihat telah berbondong-bondong datang untuk menyaksikan kesenian tradisonal yang jarang digelar ini.
Agus, seorang penonton pagelaran kethoprak menyatakan acara akbar ini sangat mendukung untuk program pelestarian budaya. Ia senang, pagelaran kethopak dari sebuah paguyuban yang cukup berkualitas diselenggarakan di desanya
“Kami bangga acara ini digelar di sini, sehingga kami bisa menikmati kesenian yang jarang kami lihat secara langsung,” ujar Agus, Jumat (9/5/2014).
Sutradara pagelaran kethoprak pendapan, Joni Gunawan menjelaskan lakon yang diambil “Roro Mangli” mengisahkan tentang pemberontakan punggawa Pasingsingan karena ketidakadilan raja Mataram. Rara Mangli, seorang gadis adik dari punggawa tersebut kemudian dipergunakan sebagai alat untuk menggoda sang pangeran sebagai siasat pemberontakan. Namun akhirnya sang punggawa dibunuh oleh pangeran kerajaan. Begitu juga Rara Mangli memilih untuk bunuh diri sebagai bentuk protes atas ketidakadilan raja, serta sebagai ungkapan rasa kecewa atas sikap kekasihnya, sang pangeran yang mudah terpengaruh.
Joni melanjutkan, acara ini diperankan oleh Forum Kethoprak Gunungkidul (FKG) dimana para peserta adalah seniman-seniman terbaik di setiap kecamatan di Gunungkidul. Kethoprak Pendapan merupakan kethoprak yang disajikan atau dikemas secara tradisional atau kuno, sehingga pakaian, panggung dan dekorasi tidak menggunakan tambahan peralatan modern.
“Dari setiap kecamatan ada pemain yang mewakili. Semua pemain dan pengrawit sejumlah sekitar 55 orang. Acara ini juga tak lepas dari kontribusi paguyupan kethoprak Jampi Puyeng,” katanya.
Selain dihadiri warga setempat, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul, Dewan Kebudayaan Gunungkidul, serta beberapa Anggota DPRD Gunungkidul. Acara ini digelar secara berkesinambungan dalam rangka pelestarian budaya, pengembangan apliklasi nilai-nilai budaya luhur di masyarakat.
Pagelaran kethoprak pendapa di Gunungkidul ini merupakan yang kedua dan akan dilanjutkan ke kabupaten yang lainnya diseluruh provinsi DIY.
Penulis: Sumaryanto, Editor: Hery