WONOSARI, (KH) — Kekalahan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di bursa Pilkada Gunungkidul berbuntut tuntutan mundurnya Ketua DPC Gunungkidul yang kini dijabat Endah Subekti Kuntariningsih.
Arus bawah partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih tersebut mendesak pengunduran diri Endah sekaligus calon wakil bupati yang diusung partainya kurang dari seminggu setelah hari pencoblosan
Desakan pengunduran diri kepada Endah Subekti ini disampaikan politisi senior PDIP Gunungkidul Ternalem. Ternalem berpendapat, Endah telah gagal melakukan konsolidasi kader dan juga gagal dalam melakukan kampanye pilkada.
Bukan hanya dinyatakan gagal dalam melakukan konsolidasi dan kampanye, ia menuding Endah memiliki sikap keras dan arogan.
“Ini karena apa, semua takut dengan gerak Endah yang sangat keras dan arogan mengendalikan partai. Tidak merangkul namun justru memberikan intimidasi atau ancaman,” ucapnya.
Tidak hanya membahas kegagalan Endah dalam upayannya menjadi GK-2, Ternalem juga membeberkan perlakuan Endah yang dirasa tidak manusiawi kepada anggota struktural partai dan fraksi.
“Cara caranya tidak manusiawi. Semua tahu, mereka bisa memang di Pileg karena memiliki strategi. Nah, strategi mereka dianggap tidak ada, dan harus tunduk arahan strategi yang belum ada garansinya dari Ketua DPC,” tandasnya.
Ternalem lebih lanjut menjelaskan, mundurnya Endah diharapkan bisa menjadi angin segar usai kekalahan partai yang dipimpin mantan anggota DPRD asal Ponjong tersebut. Ia berharap sosok negarawan yang mengakui kekalahan ada di Endah dan bersedia untuk mundur.
“Banyaknya kader yang membelot itu, karena memang sikap pimpinannya yang arogan dan tidak menunjukkan sikap pemimpinnya,” lanjut Pimpinan Ranting PDIP Desa Logandeng, Playen ini.
Keputusan Endah yang ingin menjadi calon wakil bupati bersama Sekretaris DPC PDIP Gunungkidul Djangkung Sudjarwadi dianggap tidak mendapat dukungan dari akar rumput partai yang prosentase kemenangan di Pileg mencapai 114.000 lebih suara itu.
“Itu hanya syahwat politik, yang tidak mendapat dukungan,” pungkasnya. (Maria Anjani)