Kemarau Berkepanjangan, Warga Gunungkidul Gelar Ritual ‘Njaluk Udan’

oleh -4418 Dilihat
oleh
kemarau
Warga Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul menggelar ritual meminta hujan. (ist)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Warga Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul menggelar upacara ‘njaluk udan’ atau meminta hujan, Jumat (6/10/2023).

Ritual berwujud kenduri dan doa besama. Di tengah warga yang melingkar berdoa, disajikan nasi uduk dan olahan ingkung serta pelengkapnya. Sebelumnya, mereka berbondong-bondong berjalan kaki dari rumah menuju bukit tersebut membawa nasi uduk, ingkung dan pelengkapnya.

Masyarakat menggelar upacara tersebut di sebuah bukit khusus. Setiap tahun upacara ini telah digelar rutin. Konon bukit tersebut merupakan tempat tinggal leluhur mereka bernama Sodinomo.

Modin setempat meminpin upacara sekaligus doa untuk beberapa saat. Ritual lantas dipungkasi dengan makan bersama nasi uduk dan ingkung.

Margono, Dukuh Padukuan Klampok menyebutkan, selain memanjatkan permohonan agar segera turun hujan, warga bersamaan memanjatkan syukur atas karunia Tuhan selama ini.

“Kami makan bersama sebagai bentuk wujud syukur,” kata Margono.

Dia mengutarakan, warganya yang tinggal di Kawasan berbukit di Kawasan Gunungkidul bagian selatan memang tak mudah mendapatkan air bersih saat kemarau.

Selain mengandalkan bantuan dropping air, warga harus menebus air yang dijual dengan tangki senilai Rp150 ribu untuk kapasitas 5000 liter.

“Rata-rata sekali beli habis dalam dua minggu,” imbuhnya.

Dia berharap hujan segera turun. Sebab, selain kesulitan dalam hal pemenuhan air minum, kemarau membuat mereka tak dapat menjalankan kegiatan bertani di ladang. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar