TANJUNGSARI, kabarhandayani.– Hujan susulan di awal musim kemarau memang sering kali terjadi. Seperti yang terjadi sejak Minggu dini hari tadi, (13/7/2014) hujan mengguyur di sebagian besar wilayah di Gunungkidul, khusunya wilayah bagian selatan.
Datangnya hujan susulan ini tak begitu saja disia-siakan oleh warga. Kebanyakan warga lebih memilih menanam jagung meski air hujan ke depannya telah hampir dapat dipastikan tak akan mencukupi kebutuhan tanaman.
“Misalkan nanti tidak hujan ya tidak apa-apa. Tapi semoga saja nanti ada hujan datang kembali.” ucap Sugeng, seorang warga Padukuhan Karangnongko, Desa Kemiri, Kecamatan Tanjungsari, Minggu (13/7/2014)
Sugeng menanam jagung di ladangnya dengan sistem tumpang sari karena lahannya kini masih ada ketela pohonnya. Ia tak berharap jauh kelak dapat memanen jagung yang tengah ia tanam karena sepenuhnya ia sadar air hujan ini hanya hujan susulan yang kemungkinan hanya datang sekali saja.
“Siapa tahu nanti pohonnya bisa agak besar. Setidaknya bisa dijadikan pakan ternak meski tidak memanen buahnya,” lanjutnya.
Terpisah, Ngatmo seorang warga Padukuhan Karangasem, Desa Mulo, Kecamatan Wonosari juga melakukan hal serupa. Ngatmo memang sengaja menanam jagung hanya untuk tujuan pakan ternak.
“Saya rasa air hujan tidak akan sampai membesarkan buah jagung. Tapi saya sengaja menanamnya untuk pakan ternak saja. Jadi nggak masalah kalau hujan tiba-tiba hilang yang penting berusaha menanam saja,” kata Ngatmo. (Maryanto/Hfs)