GUNUNGKIDUL, (KH),– Sistem digital kini semakin merasuk ke dalam berbagai aspek pelayanan publik, membawa efisiensi, efektivitas, dan kemodernan. Di Kabupaten Gunungkidul, penerapan sistem E-Ticketing berbasis aplikasi MPos resmi diluncurkan oleh Dinas Pariwisata Gunungkidul, berkat kerja sama dengan PT. Jasa Raharja Putra Kantor Cabang Yogyakarta. Peluncuran ini menjadi salah satu langkah penting dalam memajukan digitalisasi sektor pariwisata di daerah tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windu Wardana, mengungkapkan bahwa sistem E-Ticketing ini telah melewati fase uji coba sejak Juli 2024 dan melalui berbagai proses evaluasi serta perbaikan. Kini, sistem ini siap dioperasikan secara resmi. Sistem ini diharapkan tidak hanya meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan tiket, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah.
“Sejauh ini, sektor pariwisata Gunungkidul telah menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp29 miliar, dengan Rp2 miliar di antaranya berasal dari aplikasi MPos,” ujar Windu. Rinciannya, Rp1,4 miliar dari transaksi tunai dan Rp600 juta dari transaksi non-tunai. Kedepannya, pihaknya berharap transaksi non-tunai semakin meningkat, terutama dengan dukungan QRIS dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Dengan bantuan anggaran APBD dan kemitraan bersama Jasa Raharja Putra, proyek ini berhasil menyiapkan 28 unit alat E-Ticketing yang ditempatkan di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Selatan Gunungkidul. Windu juga mengusulkan penambahan 22 alat untuk mendukung pelayanan yang lebih optimal ke depannya.
Kolaborasi Digitalisasi Pariwisata Gunungkidul
Brand Manager PT. Jasa Raharja Putra Yogyakarta, Wahyu Ari Wigati, mengungkapkan rasa bangga atas kolaborasi yang sudah terjalin selama 10 tahun ini. Dengan adanya sistem E-Ticketing, dia berharap dapat memberikan kenyamanan lebih bagi para pengunjung dan petugas. “Kerja sama ini merupakan langkah positif dalam memasyarakatkan penggunaan teknologi digital di sektor pariwisata,” ujar Wahyu.
Plt Bupati Gunungkidul, Heri Susanto, dalam sambutannya menekankan bahwa digitalisasi pariwisata adalah suatu keniscayaan di era modern ini. Dia berharap sistem E-Ticketing ini bisa meningkatkan kualitas layanan pariwisata dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. “Pelayanan publik yang semakin optimal harus didorong dengan inovasi. Tidak hanya fokus pada retribusi, tetapi juga pada upaya mendorong wisatawan untuk memperpanjang masa tinggal mereka di daerah ini,” jelas Heri.
Heri berharap, dengan penerapan sistem E-Ticketing ini, Gunungkidul dapat menjadi destinasi wisata yang lebih modern dan kompetitif, yang pada gilirannya akan meningkatkan jumlah pengunjung dan berdampak positif pada perekonomian daerah.
Sistem E-Ticketing ini bukan hanya tentang efisiensi transaksi, tetapi juga merupakan langkah nyata dalam membawa sektor pariwisata Gunungkidul ke era digital. Dengan semakin banyaknya destinasi wisata yang mengadopsi teknologi ini, diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan memberikan pengalaman yang lebih baik.
Dengan harapan besar agar transaksi non-tunai semakin meningkat, sistem E-Ticketing di Gunungkidul diharapkan bisa memberikan kontribusi lebih besar lagi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memajukan sektor pariwisata secara keseluruhan.