WONOSARI, (KH) — Proses pengiriman atau proses distribusi logistik Pilkada 2015 ke desa, akan dikawal oleh personel Kepolisian yang dilengkapi dengan senjata. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gunungkidul, Zainuri Ikhsan pada Jumat (20/11). Pihaknya masih harus melakukan koordinasi dengan Muspida, termasuk Muspika, terkait pengamanan distribusi logistik, pada 27 November 2015 mendatang. Meski demikian, ia memastikan bahwa dalam pelaksanaan distribusi, ada dua personel kepolisian bersenjata, mengawal satu buah truk yang membawa logistik ke desa.
Secara teknis, ungkap Zainuri, setiap satu kecamatan memiliki jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berbeda-beda. Satu truk memiliki kapasitas membawa 108 kotak suara, sehingga bisa saja, satu truk membawa logistik untuk lebih dari satu kecamatan, menuju ke desa.
“Teknis pengamanan tetap kami serahkan kepada pihak kepolisian, seperti apa,” paparnya.
Terpisah, Kepala Unit 2 Pengendalian Masa Kepolisian Resor (Polres) Gunungkidul, Ipda Wawan Anggoro, menerangkan, pengawalan logistik Pilkada oleh kepolisian sudah dimulai sejak logistik diantar dan berada di gudang logistik KPU.
Di KPU, Polres Gunungkidul menyiagakan 15 personel yang dibagi tugasnya ke dalam beberapa shift, dan siaga 24 jam. Sedangkan untuk pengawalan distribusi logistik ke desa pada 7 dan 8 Desember 2015, pihaknya menyiapkan 20 personel.
“Ada sekitar delapan atau sembilan armada truk membawa logistik Pilkada. Masing-masing truk ada dua personel bersenjata lengkap, melekat di sana,” tutur Ipda Wawan.
Bukan hanya itu, personel anggota Polres, akan dibantu juga oleh sejumlah anggota yang berasal dari tiap Polsek.
“Teknis pengamanan masih akan terus kita koordinasikan bersama Muspida,” imbuhnya. (Maria Dwianjani)