Dianiaya Anak Anggota Dewan, Pemuda Muntah Darah

oleh -766 Dilihat
oleh
Pemuda dianiaya
Ibu korban menunjukkan foto anaknya usai dipukuli. (KH/ Kandar)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Seorang pemuda bernama Dava Surya Pratama (22) menjadi korban penganiayaan oleh temannya sendiri. Usai dianiaya, warga Karangtengah 2, Karangtengah, Wonosari, Gunungkidul ini memgalami luka serius di bagian kepala.

“Sempat muntah darah juga. Kejadiannya, Jumat (19/7/2024) dini hari,” kata ibu korban, Bekti Mahakusuma Dewi (42), Minggu (28/7/2024) di kediamannya.

Dia menceritakan, sebelum penganiayaan terjadi, korban bersama rekan-rekannya menggelar pesta ulang tahun di salah satu rumah terduga pelaku berinisial R. Lokasinya tidak begitu jauh dari kediaman korban. Hanya tetangga dusun.

Usai bakar-bakar, sekawanan pemuda tersebut masuk ke rumah. Begitu juga dengan korban. Ia lantas main game di smartphone miliknya.

R, sebagaimana penuturan Bekti, mengingatkan agar korban berhenti main game. Akan tetapi korban tidak mendengar.

“Karena tidak memenuhi permintaan, anak saya diajak keluar, lalu masuk ke kandang ayam. Di situ tiba-tiba anak saya dipukul oleh R pada beberapa bagian tubuh, utamanya bagian kepala,” terang Bekti.

Sambungnya, diantara teman yang ada di situ lantas melerai. Namun, salah satu pemuda lain berinisial T justru ikut memukul di bagian muka berkali-kali.

“Anak saya saat dipukuli sudah berteriak meminta agar penganiayaan dihentikan. Anak saya kesakitan saat pukulan mengenai mata,” tutur Bekti berkaca-kaca.

Dava beruntung, ada teman lain yang berhasil membantunya keluar dan dibawa ke pinggir jalan raya. Setelahnya bergegas mengantar Dava pulang.

Setiba di rumah, Dava tak berani bercerita ke orang tua. Ibunya tahu saat pagi hari memaksanya bangun. Ibunya kaget saat membalikkan badan Dava. Sebab, Dava menangis sembari menutup luka lebam di bagian wajah.

Tak lama, Davapun diantar berobat. Serangkaian pemeriksaan dilakukan petugas medis. Sempat diperiksa pula oleh dokter spesialis mata. Hingga saat ini, penglihatan salah satu matanya masih kabur.

“Kami juga menunggu hasil rontgen. Sebenarnya kami masih sempat menunggu itikad baik dari keluarga T dan R, namun beberapa hari berselang tidak juga datang akhirnya saya laporkan ke Polres Gunungkidul,” Beber Bekti panjang lebar mengisahkan.

Bekti membenarkan, bahwa salah satu terduga pelaku merupakan anak anggota dewan di Gunungkidul.

“Setelah kami lapor, baru keluarganya ke sini meminta maaf. Tapi biarlah anak saya yang dianiaya mendapat keadilan,” tukas Bekti.

Dihubungi terpisah, Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini membenarkan telah menerima laporan kasus dugaan penganiayaan.

“Iya, baru proses penyelidikan, laporan masuk Jum’at (26/7/2024) malam lalu,” kata AKBP Ary singkat. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar