WONOSARI, (KH) — Untuk memaksimalkan pengelolaan potensi yang ada dimasing-masing desa, Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Gunungkidul mendorong pemerintah desa untuk segera membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, BPMPKB Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto mengatakan, dari 144 Desa yang ada di Gunungkidul, hingga saat ini baru ada sekitar 40 desa yang memiliki badan usaha tersebut. Tujuan utama dari pembentukan BUMDes adalah untuk memaksimalkan potensi yang ada di desa.
“Ada berbagai unit usaha yang bisa dikembangkan dalam BUMDes. Tidak hanya simpan pinjam, tetapi juga pariwisata. Bisa disesuaikan dengan potensi yang ada dimasing-masing desa,” kata Rakhmadian saat ditemui di Bangsal Sewoko Projo, Wonosari, Kamis (26/3/2015).
Dia menjelakskan, kebijakan ini merupakan implementasi dari Undang-undang No 6/2014 tentang Desa. Kendala lain yang kini dihadapi dalam pembentukan BUMDes, kata Rakhmadian, di antaranya minimnya sumberdaya manusia, proses identifikasi potensi desa, hingga komitmen dari semua pihak untuk proses pembentukan.
“Jumlah BUMDes di Gunungkidul saat ini paling banyak jika dibandingkan dengan daerah lain. Kita terus mendorong agar Tahun 2018 semua desa di Gunungkidul memiliki BUMDes,”ucapnya.
Keberhasilan pelaksanaan BUMDes salah satunya juga harus ditopang oleh proses identifikasi terhadap potensi yang dimiliki desa. Menurutnya, tidak baik potensi yang dimiliki desa dimunculkan dengan paksaan, karena hasilnya tidak akan maksimal.
“Kalau ada desa yang kesulitan dalam pembentukan, kami siap memberikan pelatihan. Kami saja yang di kabupaten masih sering mendapatkan pelatihan dari Propinsi,” kata dia.
Sementara, Kepala Desa Candirejo, Kecamatan Semin, Agus Supriyadi mengaku, desanya belum memiliki BUMDes. Badan tersebut rencanaya baru akan dibahas pada triwulan kedua tahun ini. “Kita masih menunggu anggran, tetapi proses identifikasi terhadap potensi unit usaha yang mungkin dikembangkan dalam BUMDes sudah kita lakukan. Salah satunya keberadaan batu alam yang selama ini menjadi unggulan,” pungkasnya. (Juju)