Immawan mengatakan, langkah antisipasi peredaran narkoba di Gunungkidul telah dilakukan bersama pihak kepolisian setempat. Salah satunya dengan menggelar razia kepada wisatawan yang rutin dilakukan aparat kepolisin untuk mencegah masuknya barang haram tersebut.
Langkah kedua dengan dikukuhkanya kader anti narkoba yang terdir dari berbagai elemen, diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada lingkungan sekitar akan bahaya narkoba sehingga masyarakat tidak menyalahgunakan narkoba tersebut.
“Sinergitas terus kita lakukan, Yogyakarta kini memang telah menjadi sasaran empuk peredaran narkoba,” ungkap Immawan.
Sehingga, diperlukan penanganan serius bagi semua pemangku kepentingan lembaga pendidikan serta orang tua. Immawan berharap dengan kehadiran BNK di kabupaten diharapkan mampu menekan dan mengawasi peredaran narkoba yang dapat merusak masa depan generasi.
“Kader yang kita kukuhkan diharapkan mampu memberikan contoh kepada teman dekat, tetangga tentang bahaya narkoba,” katanya lagi.
Lebih lanjut Immawan menambahkan, saat ini kader muda anti narkoba Gunungkidul memiliki jumlah yang terus meningkat. Pihaknya berharap dengan keterlibatan unsur pelajar, pemuda dan elemen lainnya bisa memberantas narkoba.
Permasalahan narkoba menjadi perhatian yang serius, karena Indonesia kini banyak diincar untuk penyelundupan. Bahkan jumlahnya yang berhasil diungkap cukup luar biasa.
Dalam susunan pengurus Badan Narkotika Kabupaten periode 2017-2019, Ketua umum dijabat Nadiaz Nindarwan, Sekretaris Ari Susanto dan bendahara Ira Widiatama. Dalam waktu dekat untuk mengukuhkan tekad dan upaya konsolidasi, BNK Kabupaten Gunungkidul akan menggelar Jambore Kader Anti Narkoba. (Wibowo)