Anjar Modifikasi Gas Elpiji Sebagai Pengganti Premium

oleh -8191 Dilihat
oleh
Anjar memodifikasi motor berbahan bakar elpiji. Foto: Kandar.
Anjar memodifikasi motor berbahan bakar elpiji. Foto: Kandar.
Anjar memodifikasi motor berbahan bakar elpiji. Foto: Juju.

PLAYEN,(KH)–Saat pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dua pekan lalu, kebutuhan BBM untuk kepentingan transportasi menjadi bertambah. Hal ini membuat sebagian warga masyarakat benar-benar harus mengencangkan ikat pinggang di beberapa kebutuhan.

Anjar Nugroho (33) kreatif dalam menghadapi naiknya BBM, ia merubah bahan bakar motor kesayangannya menggunakan bahan bakar gas (BBG). Bahkan bapak satu orang putra ini rela motor kesayangannya digunakan sebagai bahan percobaan.

Ditemui di rumahnya , Jumat (28/11/2014), warga Tumpak, Ngawu, Playen Gunungkidul, memperlihatkan motor hasil modifikasinya. Sekilas tidak ada yang aneh dengan motor bebek milik Anjar, tetapi setelah diperhatikan dengan seksama, ada tabung gas elpiji ukuran 3 kg yang terpasang di motor warna biru itu.

Pria lulusan SMK 45 ini mengaku, ia memodifikasi motornya dan digunakan untuk nglajo dari rumahnya menuju tempat kerjanya di Yogyakarta, harga bensin yang naik, disiasati dengan memasang gas elpiji 3 kg yang notabene gas bersubsidi.

“Hanya tabung gas yang saya beli, kita padukan dengan barang bekas yang terdapat di rumah. Untuk satu tabung bisa untuk tiga kali perjalanan pulang pergi rumah sampai tempat kerja,” tuturnya, sembari sibuk memperlihatkan motor modifikasi yang dia kerjakan.

Anjar mengaku tidak menemukan kesulitan dalam melakukan modifikasi ini, sebab, selain sudah mendapat ilmu tentang permesinan kendaraan bermotor saat sekolah dulu, saat ini pihaknya juga masih aktif bekerja diperbengkelan.

“Tidak terlalu sulit karena sudah memiliki dasar saat SMK dulu, saat ini tinggal masalah penyempurnaan saja,”ulasnya.

Menurutnya, dia juga tidak khawatir kehabisan gas di tengah perjalanan. Selain ada indikator kecepatan yang menurun, fungsi karburator kendaraan juga tetap digunakan.” Jadi kalau habis di jalan, tinggal menutup kran dan membuka kran premium, maka bisa berjalan normal dengan premium,” lanjutnya sambil menunjukkan peralatan sederhananya.

Menurutnya, untuk membuat peralatan sederhana ini dia hanya merogoh kantong tak lebih dari Rp 25 ribu yakni untuk membeli peralatan di luar tabung gas yang digunakan.”Karena ini masih sederhana dan belum standar masih murah,” papar dia.

Dalam melakukan modifikasi, Anjar menggunakan bahan bekas seperti potongan pipa dan bekas botol minyak rambut. Menurutnya selain mudah ditemukan, alat tersebut juga sangat murah. Dia berharap bisa membuat kreasi aluminium cor sehingga konverter yang dibuatnya lebih rapat.

“Kalau menggunakan premium, maka sehari saya membutuhkan uang Rp 17 ribu ke tempat kerja di Yogya, namun dengan gas, saya hemat Rp 34 ribu dalam tiga hari, sekarang tinggal regulasi berpihak pada rakyat kecil seperti saya atau tidak,” bebernya.

Anjar menjelaskan, proses pergantian bahan bahan bensin ke gas pada prinsipnya hanya merubah pasokan bahan bakar pada karburator, tekanan gas yang dihasilkan dari tabung akan disupalai ke karborator sebagai pengganti premium. (Juju/Bara)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar