Integrasi Pertanian, UMKM dan Wisata Menuju Masyarakat Bendung yang Sejahtera

oleh -11665 Dilihat
oleh
lumbung mataraman
Gubernur DIY Sri Sultan HB X sedang meninjau Lumbung Mataraman di Semin. (KH/ dok. Kominfo Gunungkidul)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Kalurahan Bendung, Kapanewon Semin, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menjadi salah satu pilar utama dalam memperkuat ketahanan ekonomi lokal melalui program unggulan yang dikenal sebagai Lumbung Mataraman.

Program Lumbung Mataraman tersebut baru-baru ini diresmikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Peresmiannya menandai tonggak penting dalam upaya pemerintah DIY untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ketahanan pangan.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan tekad kuat mendorong konversi lahan kas desa menjadi lahan pertanian produktif. Berkat semangat komunitas lokal, program Lumbung Mataraman telah berhasil mengintegrasikan kegiatan pertanian dengan pariwisata edukasi pertanian.

Konsep pertanian dan wisata edukasi pertanian di Gunungkidul, terutama di Kalurahan Bendung, Kapanewon Semin, telah berhasil berkembang. Pembangunan kawasan pertanian terintegrasi ini didanai melalui dana keistimewaan dan memanfaatkan Tanah Kas Desa (TKD) seluas 1,5 hektar.

“Lumbung Mataraman Bendung, Semin, mencakup agrowisata, wahana edukasi pertanian, serta peternakan. Di kawasan yang sama berbagai jenis tanaman ditanam sesuai dengan jadwal tanam yang telah ditetapkan,” kata Gubernur beberapa waktu lalu.

Lurah Bendung, Didik Rubiyanto, menjelaskan bahwa Lumbung Mataraman di wilayah ini memiliki konsep kalurahan mandiri dalam hal pangan dan perekonomian masyarakat. Mereka berharap agar masyarakat dapat mencapai ketahanan pangan dan gizi secara berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi lokal.

Namun, untuk mencapai status desa mandiri dalam hal pangan dan kawasan agro-edukasi, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, semangat, komitmen, dukungan finansial, dan kerjasama erat antara masyarakat dan pemerintah. Berkat kerja sama yang kuat dari warga, kawasan ini sekarang telah terintegrasi dengan destinasi wisata, yaitu Agroeduwisata, dengan konsep pertanian terpadu yang diterapkan secara menyeluruh.

Didik juga menekankan bahwa mereka telah mengidentifikasi potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama dalam hal kuliner khas mereka. Lahan pekarangan yang sebelumnya terbatas kini telah diubah menjadi lahan multi-guna yang menghasilkan berbagai macam bahan pangan, termasuk umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, tanaman rempah-rempah, tanaman obat, dan hewan ternak. Proyek ini dijalankan oleh 10 kelompok Wanita Tani (KWT), dan manfaatnya sangat nyata dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi, penghematan pengeluaran, dan peningkatan pendapatan keluarga.

lumbung mataraman
Wisata edukasi di Desa Wisata Bendung, Semin, Gunungkidul. (KH/ dok. Kominfo Gunungkidul)

Selain fokus pada tanaman hortikultura, program ini juga mengoptimalkan pengembangan peternakan domba. Agro-edukasi wisata pertanian telah dijalankan dengan serius oleh masyarakat, menciptakan daya tarik khusus dalam bidang pertanian dengan pendekatan pertanian terpadu. Selain itu, kawasan ini memiliki potensi lain, termasuk UMKM, souvenir, adat istiadat, budaya, sehingga telah menjadi pusat wahana edukasi wisata pertanian.

Pengelolaan ini diberi nama Desa Wisata Bendung “Among Kisma,” yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kemakmuran masyarakat melalui sektor pariwisata dengan cara mengarahkannya menuju kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kalurahan Bendung. Wisata ini berfokus pada lahan pertanian dan melibatkan langsung wisatawan dalam berbagai kegiatan, mulai dari pertanian, peternakan hingga perkebunan.

Hasil dari kerja keras dan semangat masyarakat terlihat dari prestasi gemilang Kalurahan Bendung dalam Lomba Desa Wisata tingkat Provinsi yang baru-baru ini digelar. Mereka dinobatkan meraih posisi prestisius sebagai Juara II. Keindahan alam, kekayaan budaya, keramahan penduduk setempat, kesenian, dan kuliner khas semuanya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke sini.

lumbung mataraman
Kalurahan Bendug, Semin menerima hadiah lomba Desa Wisata tingkat Provinsi DIY. (,dok. Kominfo Gunungkidul)

Kemenangan Kalurahan Bendung bukan hanya menjadi kebanggaan tetapi juga memberikan manfaat nyata. Hadiah yang diterima oleh desa ini akan digunakan untuk pengembangan lebih lanjut, termasuk pembenahan infrastruktur, promosi yang lebih intensif, dan pelatihan bagi warga agar mereka semakin siap menyambut para wisatawan dengan senyuman dan pengetahuan yang lebih mendalam.

Kemenangan ini hanyalah awal dari perjalanan panjang Kalurahan Bendung dalam dunia pariwisata. Dengan semangat dan komitmen yang kuat untuk terus berkembang, Kalurahan Bendung berjanji untuk terus meningkatkan fasilitas, layanan, dan pengalaman wisata yang tak terlupakan.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyatakan bahwa pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan memfokuskan pembangunan di wilayah utara Gunungkidul mulai tahun 2024. Tujuannya adalah untuk meratakan pembangunan di seluruh wilayah kabupaten dan menghindari kesenjangan pembangunan yang terkonsentrasi di wilayah tengah dan selatan. Pembangunan ini akan melibatkan Dana Keistimewaan dan akan menyesuaikan perencanaan dengan potensi dan karakteristik daerah masing-masing.

“Infrastruktur dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) akan diutamakan untuk mencapai kemajuan yang sejajar dengan wilayah tengah dan selatan,” tambahnya.

Dengan semangat pembangunan yang menyala-nyala dan komitmen untuk meratakan pertumbuhan ekonomi, Kabupaten Gunungkidul menjanjikan masa depan yang lebih cerah dalam dunia pariwisata dan pembangunan wilayah. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar