Umat Kristiani Di Gadungsari Rutin Ikuti Halalbihalal Di Mushola Al Hikmah

oleh -4462 Dilihat
oleh
Syawalan atau Halalbihalal di Mushola Al Hikmah Padukuhan Gadungsari juga diikuti oleh umat Kristen dan Katolik. KH/ Bara.
Syawalan atau Halalbihalal di Mushola Al Hikmah Padukuhan Gadungsari juga diikuti oleh umat Kristen dan Katolik. KH/ Bara.

WONOSARI, (KH),– Ada yang berbeda di Padukuhan Gadungsari, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. Pelaksanaan tradisi Halalbihalal tepatnya yang berada di Mushola Al Hikmah tak hanya diikuti umat Muslim saja.

Jamaah Mushola Al Hikmah yang terdiri dari warga RT 4 dan RT 5 di RW 11 ini rutin mengundang umat Kristen dan Katolik di sekitar untuk ikut bersama-sama mengikuti tradisi Halalbihalal atau Syawalan.

Perwakilan Jamaah Mushola Al Hikmah, Susanto mengatakan, tiap tahun pihaknya sengaja mengundang belasan warga Kristen dan Katolik yang berada di wilayah setempat untuk turut serta dalam tradisi Halalbihalal. Meski berbeda dalam hal keyakinan, hal tersebut tak dijadikan alasan dan menjadi halangan untuk sebuah jalinan silaturahmi.

“Tidak ada batasan agama bagi warga di sekitar Mushola untuk ikut dalam tradisi ini. Semua demi keakraban warga lintas agama di RW 11, baik yang berdomisili di sini atau mereka yang baru saja mudik,” terang Susanto, Minggu, (25/6/2017).

Sekitar pukul 08.00 WIB pagi setelah Shalat Id, tradisi Halalbihalal dimulai. Suasana penuh keceriaan. Di halaman Mushola Al Hikmah yang tak begitu luas itu puluhan warga membentuk barisan melingkar. Tanpa canggung belasan Umat Kristen dan Katolik ikut mengantri untuk berjabat tangan memutar. Semua berbaur, menyatu tanpa sekat.

Salah satu penganut Agama Kristen, Rahmanto menyambut baik setiap datangnya momentum tersebut. Setiap kali mendapat undangan tak ada keberatan sedikitpun baginya untuk hadir. Dirinya mengakui, tidak banyak yang melakuan hal demikian.

“Pelibatan semua warga dalam tradisi tersebut mampu menjaga kerukunan antar umat beragama,” katanya.

Rahmanto bersama umat Kristen yang lain mengaku menyegerakan hadir sesuai waktu yang tertera dalam undangan. Setelah ikrar Syawalan berikut jabat tangan digelar acara ditutup dengan makan bersama. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar