PLAYEN,(KH) — Petani di kawasan Desa Banyusoco nampak sumringah ketika saat ini tanaman jagung yang mereka tanam sudah berbunga dan berbuah . Dari pantauan KH pada hari Senin (5/1), tanaman jagung yang berada di wilayah barat Kecamatan Playen tersebut lebih dahulu berbunga dan tempel dibanding dengan tanaman jagung di beberapa wilayah lainnya.
Rajio (47), petani asal Ketangi Banyusoco memaparkan, jagung yang ditanam saat ini berusia 49 hari sejak musim tanam. Menurutnya tanaman yang tumbuh saat ini lebih baik dari pada tanaman pada musim tanam tahun lalu.
“Intensitas hujan yang stabil membuat tanaman tumbuh subur dan saat ini sudah mulai berbuah,” katanya, Senin (5/1).
Ia menambahkan, butuh waktu sekitar 25 hari lagi untuk dapat memanen jagung yang ditanamnya. Rajio mengaku, ia menanam jenis jagung hibrida, karena menurutnya jagung lokal hasilnya kurang maksimal.
“Jagung hibrida lebih banyak jagungnya, dan ukurannya juga lebih besar dibanding jagung lokal,” imbuhnya.
Kepada KH, ia memaparkan pada musim tanam beberapa bulan yang lalu, ia menghabiskan 6 kilogram benih jagung hibrida untuk 3 petak ladang miliknya. “Untuk satu kilogram benih jagung hibrida seharga Rp 60 ribu. Jadi satu petak lahan yang panjangnya 120 meter menghabiskan 2 kilogram benih jagung,” ujarnya.
Sementara itu, Giyono (53), petani asal Menggora Playen mengatakan, tanaman yang tumbuh saat ini tidak terserang hama bekicot yang pada musim tanam tahun lalu menghabiskan tanaman jagung yang baru tumbuh. “Saat ini yang dikhawatirkan adalah angin, karena dapat merubuhkan pohon jagung, jika angin terlalu kencang,” jelas Giyono.
Giyono yang menanami 5 petak ladangnya dengan tanaman jagung berharap, musim tanam kali ini akan berpihak kepada petani. “Semoga tidak seperti musim tanam tahun lalu karena hujan yang tidak stabil dan adanya hama bekicot. Saat ini jagung sudah mulai berbuah dan 25-30 hari lagi baru bisa dipanen,” tandas Giyono. (Atmaja).
