PLAYEN, (KH).- Ibu-ibu anggota PKK Desa Ngawu Playen peroleh Pelatihan Teknis Inovasi Olahan Daging Ayam, pada akhir bulan Maret lalu. Pelatihan atau bimbingan teknis tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul.
Dipilihnya bimtek inovasi olahan daging ayam tersebut didasari oleh kondisi riil bahwa kebutuhan masyarakat akan daging pada saat ini didominasi dengan pasokan daging ayam. Bagaimanapun, daging ayam merupakan salah satu alternatif yang dipilih karena disamping sebagai penyumbang protein yang banyak dikonsumsi, juga salah satu pilihan yang paling digemari masyarakat mulai dari kelas bawah hingga kelas atas.
Dari keseluruhan produksi daging nasional, daging unggas merupakan yang produksi terbanyak. Urutan kedua ditempati oleh daging sapi dan sisanya baru daging yang lain. Tingkat konsumsi daging ayam diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya daya beli serta tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi tersebut, diperlukan penanganan daging ayam secara baik. Daging ayam merupakan hasil ternak unggas yang relatif mudah rusak (busuk). Bahkan, kalau tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan keracunan bagi yang mengkonsumsinya. Kerusakan daging biasanya terjadi sejak proses pemotongan sampai ke konsumen. Sesampai di konsumen pun daging belum tentu langsung dimasak, yang memerlukan penanganan dini saat daging masih segar.
Dengan bimbingan teknis pengolahan daging ayam langsung kepada para kader PKK ini dimaksudkan dapat mengenalkan bagaimana cara mengurangi kerusakan dan penanganan daging ayam agar tetap berkualitas. Tujuan lainnya, melalui bimtek ini sekaligus akan diperoleh ketrampilan teknis bagaimana meningkatkan nilai tambah dari produk bahan asal hewan.
Melalui pelatihan teknis pengolahan daging ayam adalah diharapkan akan diperoleh hasil dan tujuan spesifik sebagai berikut:
- Meningkatkan pengetahuan dan melatih masyarakat agar dapat menangani produk asal hewan (daging ayam) dengan benar dan tetap berkwalitas dan ASUH (Asli Sehat Utuh Halal).
- Meningkatkan ketrampilan masyarakat dalam berinovasi beberapa produk olahan daging ayam yang halal, sehat dan aman untuk dikunsumsi.
- Meningkatkan nilai tambah daging ayam dan daya tahan produk lebih lama.
- Menumbuhkan jiwa kewirausahaan petani.
Selain dari Dinas Pertanian dan Pangan Bidang PPHP Kabupaten Gunungkidul, narasumber tamu dari BPTBA – LIPI Yogyakarta menyampaikan materi penanganan pasca panen daging ayam, Good Manifacturing Practises (GMP), Pengolahan Nuget Chiken Roll, Galantin dan Nuget ayam tempe, selain itu juga ada materi Analisa usaha, kemasan dan pemasaran.
Setelah mengikuti Bimbingan Teknis, ibu-ibu PKK dari Dusun Sumberjo, Desa Ngawu, Kecamatan Playen bisa mempertahankan kualitas daging ayam sekaligus meningkatkan kunsumsi bahan asal hewan khususnya dari daging ayam dan bisa meningkatkan pendapatan keluarga. (Sus/DispertanGk/Bara).