Bowo Dava: Sebelum Sukses Pernah Kerja Kuli Bangunan Dan Serabutan

oleh -13249 Dilihat
oleh
Bowo Dava (berkacamata hitam) bersama rekannya Ozi. KH/ Kandar.
ucapan Natal Golkar
Bowo Dava (berkacamata hitam) bersama rekannya Ozi. KH/ Kandar.

GUNUNGKIDUL, (KH),– Sedikit yang tahu, bahwa keberhasilan yang dicapai seseorang melewati peristiwa-peristiwa berat. Bahkan tak jarang banyak yang menilai kesuksesan seseorang dikaitkan dengan kemapanan ekonomi orang tua. Tetapi tidak dengan Bowo Sutrisno, lelaki kelahiran 4 januari 1981 ini. Ia mengaku membangun bisnis jual beli handphone dari nol.

Ditemui beberapa waktu lalu, lelaki asal Padukuhan Kedongpoh Kulon, Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar ini berkisah, kisaran tahun 2002/2003 dirinya masih ganti-ganti jenis usaha dan pekerjaan.

“Saya pernah kerja kuli bangunan, jualan pete, sopir angkut gaplek, jual beli gaplek dan jualan keliling apa saja,” kenang lelaki yang akrab disapa Bowo Dava ini.

Dirinya tak menampik pernah memiliki kebiasaan negatif, yakni hobi berjudi. Kebiasaan itu diakui membuat berbagai usahanya stagnan. Ditengah kerja serabutan, ia melirik usaha jualan pulsa untuk mengisi hari minggu. Dibukalah ruko kecil di daerah Nglipar. Modal yang digunakan yakni fee menjual mobil milik orang lain. Bermodal jujur ia dipercaya menjadi makelar penjualan beberapa mobil.

Hasil makelar menjual beberapa mobil yang dikumpulkan mencapai Rp. 3 jutaan. Uang itulah yang ia gunakan modal untuk menjual pulsa. Jika diingat, awal mula Bowo menjual pulsa disertai peristiwa-peristiwa yang  membuat geli. Di depan kios ia menjual pulsa tidak ada jaringan sinyal. Justru di bagian belakang/dapur sinyal dapat muncul.

“Sehingga tiap isi pulsa harus ke dapur dulu,” ujar Bowo sambil tertawa. Gigih ia mengumpulkan hasil jualan pulsa selama bertahun-tahun. Setelah ia memegang uang mencapai sekitar Rp. 15 juta niat memulai bisnis baru muncul, yakni jual beli handphone.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar