Ahli Putuskan Gua Tanding Layak Jadi Destinasi Wisata Dengan Beberapa Rekomendasi

oleh -6267 Dilihat
oleh
Goa Tanding dalam tahap persiapan pegelolaan dibuka untuk umum. KH/ Kandar.

KARANGMOJO, (KH)— Sebelum dirintisnya menjadi destinasi wisata minat khusus, susur sungai bawah tanah Goa Tanding, sebelumnya diawali penelusuran terlebih dahulu oleh tim ahli yang berkompeten. Upaya ini dilakukan pihak pengelola sebagai langkah mempertimbangkan segi keamanan dan kenyamanan apabila dimanfaatkan sebagai destinasi wisata.

Pemanfaatan Goa Tanding ini dibawah naungan pengelola atau Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sadamwisata. Kelompok ini dibentuk oleh masyarakat Padukuhan Gelaran II, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.

Sidiq Setyawan Sekertaris Sadamwisata, mengatakan, dalam melakukan uji kelayakan pihaknya mendatangkan Tim Geoheritage Yogyakarta dari Teknik Geologi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY).

Dari hasil penelitian dan penelusuran tersebut, Wakil tim Geoheritage Yogyakarta Teknik Geologi UPNVY, berdasarkan segi struktur geologi menyatakan bahwa Goa Tanding apabila dimanfaatkan sebagai destinasi wisata dinilai cukup aman, namun pada surat rekomendasi yang ditandatangi oleh Dr. Ir. Jatmika Setyawan MT itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pihak pengelola.

Tertulis empat poin hal yang perlu diperhatikan, diantaranya berbunyi bahwa ujung Goa Tanding menyempit dan air menyentuh dinding atas goa, sehingga wisatawan harus membalik, untuk itu perlu pengaturan wisatawan dalam penyusuran goa ini.

Pengaturan dilakukan dengan tujuan tidak terjadi penumpukan banyak wisatawan di dalam goa sehingga berakibat berkurangnya oksigen. Antisipasi hal ini, tim ahli menyarankan adanya penambahan kipas pendorong angin di mulut goa.

Masih berdasar rekomendasi, pihak pengelola dianjurkan menggunakan alat komunikasi HT untuk memantau keadaan cuaca dan keadaan wisatawan di dalam goa. Penambahan lampu secukupnya tidak kalah penting selain sebagai penerang, dapat dimanfaatkan wisatawan untuk berfoto.

Dengan pernyataan bahwa goa cukup aman oleh ahli geologi, sekitar empat bulan terakhir pihak pengelola bersama investor lokal melakukan berbagai persiapan agar segera dapat dimanfaatkan sebagai destinasi wisata minat khusus.

Diakui, hingga saat ini ijin pengelolaan (Ijin Kepemanduan) memang belum dipegang oleh pihak pengelola, hal ini dikarenakan pada saat pengurusan salah satu syarat dibukanya Goa Tanding yakni rekomendasi dari ahli belum terbit.

“Sekarang rekomendasi sudah terbit, saat kantor perijinan buka, kami akan segera mengurusnya,” kata Sidiq, Minggu, (11/7/2016).

Ia menyebutkan, salah satu daya tarik Goa Tanding ini terdapat beberapa perbedaan dengan goa-goa yang lain, selain belum banyak tersentuh, dinding goa berwarna keemasan, kebanyakan stalaktit terbalut batu Kristal.

Dalam menyusuri goa, pengelola menyediakan fasilitas perahu karet, dengan kapasitas maksimal 6 orang. Lebar goa dinilai cukup luas, sangat memungkinkan apabila dua perahu karet berjejer atau berpapasan.

“Ini wisata minat khusus, harga untuk tiap pengunjung yang menginginkan cave boating kami patok Rp. 250 ribu per orang,” ungkap Sidiq.

Fasilitasnya, sambung dia, perlengkapan helm, pelampung, perahu karet, makan dan minum. Wisatawan dapat menikmati susur goa dengan durasi selama 1,5 jam sejauh 450 meter pulang pergi, atau total hampir mencapai satu kilometer.

Disebutkan, persiapan selama 4 bulan sejak awal pemetaan kawasan dan pembuatan serta pembangunan mulut goa beserta berbagai fasilitas pendukung lainnya berupa aula, kantor sekretariat, kemudian juga pembebasan lahan seputar kawasan serta jalan akses masuk menghabiskan dana kurang lebih 2 Milyar.

Terpisah, saat dihubungi, Kepada Bidang pengembangan Produk wisata Disbudpar Kabupaten Gunungkidul, Hary Sukmono meminta kepada pengelola untuk segera melengkapi syarat-syarat yang lain sehingga pihaknya menyatakan Goa Tanding resmi diperbolehkan dibuka untuk publik.

“Rekomendasi ahli itu sebagai salah satu syarat, memang benar kondisi gua dari sisi geomorfologi dinilai layak. Maka hal lain segera perlu dipersiapkan dan dipatuhi mengenai kelayakan norma hukum (wadah pengelola), pemandu bersertifikat, ijin kepemanduan, sehingga ijin operasional diterbitkan,” kata dia.

Lanjut Hary, semua hal tersebut bertujuan dan mengarah pada pelayanan yang memperhatikan keamanan dan kenyamanan. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar