Inovasi dan Kreatifitas Diharap Muncul dari Bupati Baru Gunungkidul

oleh -1584 Dilihat
oleh
Seremoni purna tugas Badingah-Immawan Wahyudi di Bangsal Sewoko Projo. (KH)
ucapan Natal Golkar

WONOSARI, (KH),— Rabu (17/2/2021) lalu masa jabatan Bupati dan wakil Bupati Gunungkidul 2015/2020, Hj. Badingah dan Imawan Wahyudi resmi berakhir. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang telah memimpin Gunungkidul selama 15 tahun ini sementara waktu digantikan Drajad Ruswandono.

Drajad yang tak lain merupakan Sekda Gunungkidul tersebut ditugaskan Gubernur menjadi Pelaksana Harian (PLH) Bupati Gunungkidul sampai pelantikan pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Gunungkidul dilaksanakan.

Pengabdian keduanya selama 15 tahun menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul, diwarnai berbagai dinamika bagi Gunungkidul.

Dihari akhir masa jabatannya, Badingah- Imawan sangat berharap kepada Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Sunaryanta dan Heri Susanta, dapat lebih membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi Gunungkidul.

“Secara usia Bupati dan Wakil Bupati terpilih, lebih muda, dengan energi yang lebih fresh, kami berharap, keduanya akan banyak melakukan inovasi dan kreativitas demi pengembangan Gunungkidul kedepan,” harap Badingah.

“PR kedepan masih seputar mengurangi kemiskinan dan pengangguran, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan pertumbuhan usaha mikro yang kini baru berkembang agar diupayakan lebih maju,” kata Badingah.

Badingah juga menyatakan harapannya di bidang pertanian. Menurutnya, kedepan perlu digalakkan langkah program yang riil bagaimana meningkatkan kesejahteraan para petani.

“25% potensi Gunungkidul masih pada sektor pertanian, kami berharap Bupati dan Wakil Bupati terpilih bisa melakukan terobosan program sehingga kesejahteraan petani bisa terealisasi,” lanjutnya.

Badingah mengakui bahwa selama masa kepemimpinannya tentu banyak catatan, utamanya pada peningkatan IPM dan pengentasan kemiskinan yang belum maksimal.

“Untuk masalah kemisikinan, saat ini memang indeks definisi kemiskinan masih terpaku pada jumlah pengeluaran masyarakat. Padahal di sisi lain, masyarakat di Gunungkidul banyak sekali yang memiliki tanaman produktif di sekitar halaman rumah, masyarakat juga punya rojo koyo seperti sapi dan kambing serta hewan ternak lainnya yang tidak bisa diukur oleh BPS, jadi saya harap indeks kemiskinan bisa terurai,” jelasnya.

Sementara itu, Pelaksana Harian Bupati Gunungkidul, Drajad Ruswandono mengatakan, SK dari Gubernur DIY, Sri Sultan HB X turun untuk dirinya.

“Sri Sultan berpesan, saat saya menjadi Pelaksana Harian, agar tetap amanah, memang PLH tidak berwenang membuat keputusan apapun. Semoga saya bisa mengemban tugas ini dengan maksimal,” kata Drajad.

Ditanya soal kepemimpinan Badingah, ia menilai, sebagai seorang perempuan Badingah merupakan pemimpin yang dapat menempatkan diri sebagai sosok seorang Ibu bagi masyarakat Gunungkidul. Adapun Imawan dikenal sebagai pemimpin bersahaja. Dengan kesederhanaannya dapat memberi nuansa ayem tentrem bagi Gunungkidul.

“Hasil program dan kerja keduanya mampu membawa perubahan dan kemajuan di Bumi Handayani,” tukasnya. [Edi Padmo]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar