Karangtaruna Karangrejek Gagas Pusat Perekonomian

oleh -
oleh
Ikon pohon dari kayu didirikan di kawasan rencana pembangunan taman kuliner di Padukuhan Karanggumuk 1, Desa Karangrejek. KH/ Kandar.
iklan dprd
Ikon pohon dari kayu didirikan di kawasan rencana pembangunan taman kuliner di Padukuhan Karanggumuk 1, Desa Karangrejek. KH/ Kandar.

WONOSARI, (KH),– Berusaha mengoptimalkan peran terhadap pembangunan wilayah, Karangtaruna Padukuhan Karanggumuk 1, Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari menggagas berbagai terobosan dibidang perekonomian.

Gagasan yang telah dirintis yakni berupa pembukaan kawasan semacam kawasan perekonomian terpadu yang salah satunya berisi taman kuliner. Hal tersebut mengingat keberadaan lahan yang hendak dimanfaatkan berada di jalur utama menuju kawasan Pantai selatan.

Menurut keterangan Pembina karangtaruna, Ton Martono, taman kuliner digagas mengingat adanya peluang berupa posisi lahan di jalur wisata. Pada lahan seluas 600 meter persegi tersebut juga akan dibangun berbagai faslilitas penunjang usaha perekonmian yang lain.

“Ada warung atau grosir kebutuhan pokok, direncanakan pula ada koperasi, gedung karangtaruna, serta pengembangan gudang pengolahan sampah yang telah dilakukan selama ini,” terangnya, Sabtu, (1/7/2017).

iklan golkar idul fitri 2024

Dikatakan, pengolahan sampah yang dilakukan selama ini terbukti telah memberikan pendapatan bagi karangtaruna. Saat ini Karangtaruna Tunas Bhakti Manunggal telah memiliki mobil operasional yang bertugas mengambil sampah berkeliling di rumah warga. Sampah dipilah lantas dijual. Sedangkan sampah organik diolah menjadi pupuk padat.

Sementara itu, rencana pembangunan taman kuliner bertujuan untuk mempromosikan produk industri rumah tangga warga setempat. Beberapa diantaranya yang disiapkan antara lain; produk thiwul, selai pisang, emping, dan aneka produk kerajinan lainnya.

Selain taman kuliner direncanakan pula mendirikan koperasi. Koperasi bertujuan untuk memutus hubungan antara masyarakat dengan lembaga penyedia jasa keuangan yang cenderung mencekik. Diungkapkan Ton Martono, banyak warga Karangrejek yang menjadi korban dari bank mingguan, bank pasaran, rentenir, atau yang biasa disebut bank plecit.

“Sebagian pendapatan dari pengolahan sampah dan usaha yang lain akan dipakai untuk pelayanan pinjaman tanpa agunan dengan jasa pinjaman yang wajar dan ringan,” tambah Ton Martono.

Selain itu karangtaruna juga akan berusaha menjalin kerjasama dengan Bulog. Karangtaruna akan menggagas sebuah warung grosir sebagai penyedia beras, minyak dan gula. Warung juga akan berfungsi sebagai penampung hasil panen petani berupa sayuran dan palawija. Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi agar harga hasil panen petani tidak dipermainkan oleh tengkulak.

“Agar taman kuliner benar-benar menjadi tempat wisatawan mampir saat pulang, karangtaruna akan menjalin kerjasama dengan sejumlah penyedia jasa perjalanan wisata agar berhenti di kawasan taman kuliner dan penyedia oleh-oleh yang nanti dibangun,” papar Ton Martono.

Sebagai permulaan pembangunan kawasan perekonomian terpadu tersebut ditandai dengan pendirian ikon berupa pohon yang terbuat dari kayu. Peletakan batu pertama pembangunan ikon dihadiri tokoh masyarakat dan Kades Karangrejek. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar