Drum Bikinan Warga Wonosari Laris, Laku Hingga Manca Negara

oleh -755 Dilihat
oleh
Drum
Agung dan drum hasil buatannya. (KH/ Kandar)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Mujur pantas disematkan pada Ginanjar Agung Sasmito (38). Warga Wonosari, Gunungkidul ini mampu membuat produk drum yang laris di Indonesia dan manca negara. Namun, bisnis sebagai pembuat drum tersebut sebetulnya berawal dari ketidaksengajaan.

“Awalnya sekedar kepingin punya sendiri. Dulu waktu sekolah kalau pingin main drum itu harus ke studio,” kenang bapak 3 anak ini saat ditemui di kediamannya.

Dorongan bermain drum dengan leluasa cukup kuat. Namun apa daya, tak ada uang untuk membelinya. Dia lantas punya mimpi bikin drum sendiri.

Setidaknya selama setahun ia mencari berbagai referensi. Teknologi digital memudahkannya mencari informasi terkait seluk beluk pembuatan drum pada 2010/2011 silam. Ia mengulik soal bahan, teknik pembuatan hingga di mana tempat membeli bahannya.

Sekitar 2012/2013 lelaki yang akrab disapa Agung ini benar-benar memulai uji coba melakukan pembuatan. Ia memang suka dan terbiasa memainkan drum, namun levelnya biasa-biasa saja. Maka, untuk menguji kualitas, diantaranya bunyi yang dihasilkan Agung butuh orang lain.

“Saya minta teman yang memang drummer untuk memainkan drum buatan saya, awalnya mengecewakan karena banyak kekurangan,” kenang Agung.

Kekecewa tak bisa ia tolak. Namun, dirinya tak menyerah. Usaha memperbaiki kualitas bunyi yang dihasilkan drum segera dilakukan.

Akhirnya, sekitar 2013 piranti yang masuk kelompok musik perkusi bikinannya diakui layak untuk dimainkan sebagai instrumen kelompok musik atau band pop, rock, atau jazz. Setidaknya untuk level entry.

Ketertarikan membuat hingga akhirnya terwujud itu kemudian dipsoting di sosial media. Dari situ kemampuan membuat drum dikenal secara luas. Beberapa band lokal dan level nasional akhirnya tertarik meminang drum bikinan Agung.

Drum
Drum set buatan Agung. (KH/ Kandar)

“Awalnya terwujud bisa punya sendiri. Tetapi karena laku jadi nggak punya,” ujar pria yang bekerja di RSUD Wonosari ini sembari berkelakar.

Gigih  Jualan Drum di Medsos

Bapak tiga anak ini semakin rutin beriklan melalui media sosial. Seiring banyaknya permintaan Agung semakin sering membuat drum melayani permintaan. Tak hanya datang dari Indonesia, permintaan juga datang dari berbagai Negara.

Agung mengungkapkan, untuk pasar luar negeri pernah dibeli orang Malaysia dan Belanda. Sekarang ini dia sedang memproses pengiriman ke Amerika. Adapun yang sedang dikerjakan saat ini, pesanan datang dari pembeli asal Australia.

Lebih jauh disampaikan, ia biasa membuat drum berbahan acrylic, metal dan kayu. Soal bahan shell atau selongsong drum dia sesuaikan permintaan peminat.

“Kami layani per item atau drum set, awalnya jual Rp7 jutaan tiap set,” imbuhnya.

Harga yang dia patok menyesuaikan bahan, dan finishing. Saat ini harga berkisar sekitar Rp8 hingga Rp10 jutaan.

Baca Juga : Agus Abadi, Seniman Patung Ciptakan Alat Musik Sigarankung

 

“Untuk kelancaran pembuatan, saya dibantu dua orang. Sudah bikin semacam galeri di belakang rumah. Rata-rata tiap bulan memproduksi 2 set,” terangnya.

Dia berencana, diusia usaha 10 tahun nanti akan membuat drum kit series dengan brand SMDC alias South Mountain Drum Craft. Namun, pesanan sesuai selera peminat atau custom tetap akan dilayani.

“Denny Caknan juga pakai drum buatanku,” tukas Agung. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar