Warga Patuk Olah Kakao Menjadi Dodol Coklat

oleh -1156 Dilihat
oleh
Ari Anggraini dengan Dodol Coklat hasil produksinya. KH/ Edo
Ari Anggraini dengan Dodol Coklat hasil produksinya. KH/ Edo
Ari Anggraini dengan Dodol Coklat hasil produksinya. KH/ Edo

PATUK, (KH)— Warga masyarakat Padukuhan Gumawang, Desa Putat, Kecamatan Patuk melakukan inovasi, yakni membuat olahan makanan yang berasal dari Kakao. Mereka mengubah  kakao menjadi coklat fermentasi yang kemudian diolah lagi menjadi dodol coklat.

Pembuat Dodol, Ari Anggraini mengatakan, bahwa awalnya ia mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh lembaga dan pihak terkait dalam mengolah kakao  menjadi bahan pangan yang bernilai ekonomi.

Setelah mampu membuat, mahasiswa salah satu Universitas di Yogyakarta ini mulai membuka usaha sendiri. Mengalami adanya perkembangan, kemudian ia dibantu oleh 4 orang karyawan, yakni ibu-ibu di wilayah setempat. Ari menuturkan, bahan baku tersebut diperoleh dari warga karang taruna Padukuhan Gumawang dan kelompok tani Sido Dadi.

“Produksinya membutuhkan waktu 5 hari 5 malam, daya tahan coklat fermentasi ini hanya mampu bertahan selama 14 hari karena tidak menggunakan bahan pengawet,” Jelasnya saat ditemui KH seusai melakukan produksi, Selasa (24/5/2016) Pagi.

Dalam setiap produksi, Ari menghabiskan 600 gram sampai 1 kilogram biji kakao yang dicampur dengan berbagai bahan makananan tambahan lainnya, seperti tepung ketan, santan, dan gula pasir. Kakao tersebut dibeli dengan harga per kilo Rp. 8 ribu.

Pemasaran yang dilakukan sementara ini masih sebatas via online saja, sehingga produksi dilakukan sesuai dengan pesanan. Sebagai wirausaha dibidang pangan, saat ini ia telah mengupayakan sertifikat/ ijin legal dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Ari Anggraini menambahkan, produk olahan kakao tersebut dijual dengan harga mulai dari Rp.9.000 per bungkus sampai Rp.30.000, juga tersedia seharga Rp.250.000 untuk paket parcel. Lebih jauh disampikan, pemberdayaan ibu-ibu warga setempat menjadi salah satu tujuan pendirian usahanya.

Ditanya soal nama coklat olahannya, Ari menyebutkan merek DOKAGUM, nama ini mengandung arti bahwa produk makanan buatannya diharapkan bisa membuat kagum setiap pembeli.

“Semoga kedepan produk olahan berbahan kakao ini semakin lebih baik, dari segi kemasan dan juga kualitasnya, serta laku  di pusat perbelanjaan sebagai oleh-oleh,” harap dia (Edo).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar