Uji Kompetensi Ala SMK YAPPI; Siswa Buka Stand Wirausaha

oleh -
oleh
Drs Mustangid melihat produk salah satu stand wirausaha siswa SMK YAPPI. KH/ Kandar
iklan dprd
Drs Mustangid melihat produk salah satu stand wirausaha siswa SMK YAPPI. KH/ Kandar
Drs Mustangid melihat produk salah satu stand wirausaha siswa SMK YAPPI. KH/ Kandar

WONOSARI, (KH)— Berbeda dengan ujian yang diselenggarakan dengan lembaga pendidikan setingkat yang lain, guna mengukur ketercapaian kompetensi siswa kelas XII SMK YAPPI pada mata pelajaran Kweirausahaan, siswa menggelar stand berbagai bidang usaha di komplek sekolah pada pelaksanaan ujian praktik kewirausahaan.

Sebanyak 46 kelompok dari berbagai bidang wirausaha bentukan siswa mengikuti ujian kali ini. Mereka mendirikan stand-stand semacam pameran. Bidang usaha pilihan siswa serta sesuai bakat dan potensi yang dimiliki masing-masing kelompok saling berlomba agar menarik, sehingga banyak pengunjung lantas kemudian membeli atau memesan berbagai produk yang disediakan.

Drs Mustangid selaku kepala sekolah SMK YAPPI Wonosari, seusai membuka resmi Ujian Praktek Kewirausahaan langsung berkeliling mengunjungi stand demi stand. Ia mengatakan, tidak sebatas untuk memperoleh nilai akademik atau sebagai tolok ukur kompetensi, tetapi manfaat yang lebih luas yakni bagaimana melatih kepedulian generasi muda terhadap produk lokal.

“Sebagai kontribusi sekolah dalam upaya ikut menyiapkan siswa/ generasi muda menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dimana persaingan sudah dalam skala global,” Kata dia, Sabtu, (19/3/2016).

iklan golkar idul fitri 2024

Menurutnya, perhatian dunia mengalami peningkatan signifikan dengan pariwisata Gunungkidul, sehingga perlu adanya generasi yang penuh kreativitas dan siap dengan berbagai prodal lokal untuk ikut bersaing.

Sementara, Marsono SE selaku guru pengampu mata pelajaran menambahkan, kegiatan serupa telah dilaksanakan dalam 5 tahun terakhir. Masing-masing kelompok dituntunt untuk saling bersaing dalam menampilkan stand, memberikan pelayanan terbaik, tanggung jawab serta kejujuran.

“Layaknya sebuah wirausaha sungguhan, jumlah kunjungan dan perolehan hasil selama membuka stand menjadi indikator penilaian,” ungkap Marsono.

Beberapa bidang wirausaha yang dibuka siswa, lanjut dia, ada perbengkelan, butik, aneka produk pangan dan sandang, mebelair, souvenir dan hiasan, jasa fotografi, jual beli barang antik, produk alat pertanian dan lainnya.

“Ada juga bidang kegemaran atau hobi yakni jual beli burung dan segala kebutuhannya,” imbuh dia.

Salah satu pelajar, Tio Adi Saputro, pemilik usaha kerajinan spoon ini nampak antusias melayani pengunjung. Saat ditemui ia mengaku sudah lima buah produk tas kecil miliknya laku terjual. “Harga dari Rp. 17 hingga Rp. 25 ribu, Iya ini belajar jualan,” katanya sambil melayani pembeli. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar