Ubet Ngliwet Ala Pemuda Cuwelo: Dari Antar Warga Sakit Kini Layani Jasa Angkutan Charter

oleh -
Kocheng CCP dan armada angkutan Carry trade mark-nya.
Kocheng CCP dan armada angkutan Carry yang menjadi trade mark-nya. Foto: CCP.

SEMANU, (KH),- Sapa ubet mesti isa ngliwet. Siapa rajin bekerja pasti bisa menanak nasi. Menanak nasi, ungkapan bisa hidup atau mendapatkan makanan bagi hidup keluarganya. Itulah prinsip Kocheng (38), pemuda tangguh asal Dusun Cuwelo Desa Candirejo Semanu dalam menjalani kerasnya kehidupan di kawasan karst Gunungkidul.

Berbekal ketrampilan vokasi semasa SMK, Kocheng mampu menegakkan tiang rumah tangga dari jasa servis barang dan peralatan rumah tangga. Orderan servis apa saja telah ia jalani. Mulai dari servis kompor gas, senter, kipas angin, kulkas, mesin cuci,radio, televisi, tambal ban, servis motor, sampai servis mobil kecil-kecilan.

Kocheng bercerita, sejak kecil dirinya dikenal sebagai anak suka “tritipan”. Lincah bergerak mencoba apa saja. “Saya dulu kecil kerempeng. Mungkin karena itu dipanggil “Kocheng”. Artinya bocah kerempeng suka neko-neko itu tadi,” ujarnya sembari terkekeh.

Dalam keluarga dan kerabat, panggilan Kocheng itu masih melekat sampai sekarang. Ia tidak minder dipanggil demikian. Justru, ia pakai kata “Cheng-Cheng Po” untuk panggilan gaulnya. Ia memaknai nama itu sebagai pengingat, dirinya hanyalah orang kecil, orang desa apa adanya. Dianggap tidak berarti pun juga tidak menjadi masalah.

“Apa saja orderan servis perkakas, saya kerjakan. Yang tidak bisa itu servis komputer. Karena untuk servis komputer saya memang tidak bisa,” ungkapnya. Dari kegigihan jasa servis dan juga membuka warung di rumahnya, Kocheng mampu menghidupi keluarga, menabung dan bisa memiliki kendaraan yang juga dimanfaatkan untuk usaha jasa transportasi.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar