Tips Praktis Atasi Sindrom Malas Kerja Setelah Libur Panjang

oleh -
oleh
Sindrom back to work blues sering terjadi setelah libur panjang. Dok: dream.co.id.
iklan dprd
Sindrom back to work blues sering terjadi setelah libur panjang. Dok: dream.co.id.

KH,- Libur panjang Lebaran 2018 sudah usai. Kini saatnya memulai kembali aktivitas kita masing-masing. Ini tandanya, semua harus mulai lagi menghadapi kemacetan dan menyelesaikan setumpuk pekerjaan di kantor.

Pasti malas rasanya menghadapi semua rutinitas tersebut. Andai saja bisa memperpanjang masa liburan untuk bersantai-santai di rumah! Namun, kita harus melawan perasaan malas tersebut agar dapat bekerja seperti seharusnya.

Begini 7 tips praktis melawan back to work blues, sehingga kita justru kembali semangat saat bekerja.

1. Bekerja dengan Santai

iklan golkar idul fitri 2024

Beberapa hari pertama setelah masuk kantor, pasti masih terasa aura liburan. Kita mengalami masa transisi atau peralihan dari liburan untuk kembali bekerja. Hari pertama, mungkin kita terburu-buru ingin menyelesaikan tugas di kantor, lalu pulang dan istirahat. “Salah satu alasan mengapa kita merasa malas saat hari pertama bekerja adalah karena kita langsung buru-buru bekerja full time, sehingga aktivitasnya jadi membosankan dan tidak dinikmati,” ungkap psikolog Dr Meredith Fuller.

Di hari pertama masuk kerja, usahakan untuk bersikap tenang dan santai saat mengerjakan pekerjaan. Pastikan rekan dan klien tidak membombardir dengan tugas-tugas. Jangan lupa berikan diri waktu beristirahat di sela-sela bekerja, misalnya dengan berjalan-jalan ke meja teman, atau sekadar ngopi di pantry.

2. Berpikiran Positif

Di hari terakhir liburan, biasanya banyak orang mengeluhkan rasa malas untuk pergi ke kantor. Hal ini bisa terjadi karena kita hanya melihat sisi negatif yang akan kita hadapi besok, misalnya tumpukan kerjaan yang belum terselesaikan, menghadapi klien yang rewel, atau bos pemarah. Daripada memikirkan hal ini, pikirkan sisi positifnya.

Jangan memikirkan pekerjaan sebagai beban, tapi jadikan pekerjaan kita sebagai kesempatan yang baik untuk meningkatkan kemampuan diri. Ada baiknya memakai pakaian yang berwarna cerah, atau bawalah foto liburan favorit kita di meja atau jadikan wallpaper komputer kita.

3. Menyapa Rekan Kerja

Sisi positif dari kembali bekerja setelah liburan panjang adalah bisa kembali bertemu dengan teman-teman kita. Sesampainya di kantor, sempatkan diri untuk ngobrol dan menyapa rekan kerja. Jika memungkinkan, berbagilah cerita liburan, atau sekadar mengucapkan selamat hari raya. Makan siang juga bisa jadi ajang kumpul dan berbagi cerita seru dengan rekan kerja.

4. Lebih Kreatif

Ketika kita berada dalam keadaan santai karena habis berlibur, biasanya ide-ide kreatif akan mengalir deras. Ketika sedang banyak ide, biarkan semuanya mengalir alami. “Untuk menemukan ide cemerlang jangan kembali ke posisi duduk kita yang semula. Lakukan brainstorming. Duduklah di luar kantor, di rumput, atau di mana pun, dan refleksikan pekerjaan kita,” saran Fuller.

Dengan banyaknya ide di kepala, kita pasti bersemangat untuk bekerja. Jadi momen kembali bekerja setelah liburan bisa jadi sarana kita mewujudkan semua ide dan mengesankan banyak orang di kantor.

5. Lakukan Hal Baru

Ingatlah bahwa back to work blues ini hanya bersifat sementara. Setelah seminggu, kita pasti sudah kembali “tune in” dengan tugas-tugas di kantor. Hanya saja dalam seminggu ini, kita harus mencari cara untuk menemukan semangat ini.

Mungkin kita hanya perlu aktivitas yang menyenangkan selama seminggu untuk menjaga pikiran tetap aktif. Misalnya dengan memasak, membersihkan rumah, atau menari. “Menjaga tubuh tetap aktif adalah kunci untuk membuat kita merasa hidup dan semangat,” katanya.

6. Jangan Membuat Keputusan Besar

Fuller menyarankan untuk tidak membuat keputusan besar di hari-hari pertama masuk kerja. Misalnya, memutuskan untuk resign dari kantor, memutuskan tender besar, atau bahkan putus dengan pacar. Ketika putusan diambil terburu-buru dan di masa transisi liburan, pikiran kita masih tertutup oleh suasana liburan. Bisa jadi, keputusan tersebut akan kita sesali.

Jika kita merasa tak puas saat harus kembali bekerja, cek dulu apakah perasaan ini memang benar-benar disebabkan karena pekerjaan kita atau hanya karena sindrom liburan. Jika kita merasa kondisi pekerjaan kitaa tak juga membaik setelah satu bulan atau lebih, mungkin saja ini saatnya untuk memikirkan pengunduran diri kita.

7. Makan yang Sehat

Selama liburan, tubuh dan pikiran kita berada dalam “mode off”. Artinya tubuh dibiasakan untuk bersantai dan tidak memikirkan hal yang berat. Namun ketika harus kembali bekerja, maka tubuh dan pikiran harus kembali untuk “dibangunkan” kembali. Untuk itulah tubuh membutuhkan energi lebih untuk menjalankan rutinitas bekerja.

“Mulai minggu pertama kita bekerja dengan mengonsumsi sarapan sehat. Minum banyak air dan hindari terlalu banyak minum teh dan kopi,” saran Natasha Meerding, juru bicara Dietitians Association of Australia.

Ia juga menyarankan untuk menggabungkan pola makan sehat ini dengan beberapa aktivitas fisik saat sudah kembali bekerja. Hal ini dianggap bisa membantu meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan mood, dan mencegah kenaikan berat badan. (Andriyani, ditulis ulang dari artikel lifestyle Kompas).

 

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar