Tiga Desa di Wonosari Targetkan Tidak Andalkan Bantuan Air Swasta

oleh -432 Dilihat
oleh
Ilustrasi. Sumber : contructionweekonline.com
Ilustrasi. Sumber : contructionweekonline.com
Ilustrasi. Sumber : contructionweekonline.com

WONOSARI, (KH) — Tiga desa di Kecamatan Wonosari, yakni desa Mulo, Wunung, dan Pulutan, masih mengalami krisis air bersih di musim kemarau tahun ini. Sejumlah warga di tiga desa tersebut mengandalkan sumber air dari sumur ladang dan droping air dari pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan air.

Camat Wonosari, Iswandoyo menjelaskan, tiga desa tersebut sudah menjadi lokasi langganan krisis air, jika kemarau terjadi. Untuk Desa Pulutan, Iswandoyo menjelaskan, warga setempat masih mengandalkan Sumur ladang. Namun, debit air yang mengalir dari sumur tersebut, sebagian besar mengalir untuk kebutuhan pertanian.

Kendati demikian, Iswandoyo berharap untuk ke depannya, warga di desa yang mengalami krisis air, tidak tergantung pada bantuan air yang diberikan pihak swasta maupun pemerintah. Iswandoyo menjelaskan, pihaknya akan mengupayakan perluasan jaringan air yang berasal dari Baron. kemudian air tersebut dialirkan ke daerah Mulo dan ditarik ke daerah Wunung bagian utara. Selain itu, upaya pengeboran sumber air juga akan dilakukan.

“Berbagai upaya mengantisipasi kemarau panjang juga kita lakukan, selain melakukan droping air,” ucapnya, Senin (31/08).

Iswandoyo menjelaskan, pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp 115 juta untuk menanggulangi krisis air selama 5 bulan selama kemarau. Sementara di APBD perubahan, pihaknya menargetkan anggaran sebesar Rp 25 juta sampai kemarau berakhir.

“Setiap padukuhan rata-rata mendapat droping 3 hari sekali,” pungkasnya. (Maria Dwianjani)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar