Tagana Latih Siswa Nglipar Siaga Bencana

oleh -711 Dilihat
oleh

NGLIPAR, kabarhandayani – SD Negeri Glompong di Dusun Glompong Desa Pengkol Kecamatan Nglipar merupakan salah satu sekolah yang termasuk daerah rawan bencana longsor. Lokasi SD yang memiliki total 65 siswa tersebut berjarak 19 km ke arah utara dari pusat kota Kabupaten Gunungkidul.

“Sebelumnya kami sudah melakukan assesment di wilayah ini. Ternyata memang berpotensi rawan bencana tanah longsor, angin puting beliung, dan gempa bumi,” jelas Sigit setiyawan, Wakil Koordinator Taruna Siaga Bencana (TAGANA) DIY. Rabu,(14/5/2014) 12 anggota TAGANA mengadakan Kegiatan Sekolah Siaga Bencana (SSB) di SD N Glompong, dan MI Pengkol. Kegiatan ini diikuti oleh siswa yang belajar di tingkat pendidikan dasar untuk membekali anak pengetahuan perbencanaan sejak dini.

“Kegiatan  yang kami laksanakan mulai pukul 08.00-12.00 hari ini kami laksanakan di sekolah dasar, dengan tujuan agar siswa memiliki pengetahuan dan kesiagaan terhadap bencana sejak dini,” ujar Sigit. 

Sigit menambahkan keterangan bahwa SSB yang dilaksanakan oleh Tim TAGANA di beberapa sekolah di Gunungkidul merupakan program yang didanai oleh Anggaran APBD DIY melalui Dinas Dosial DIY. Kegiatan yang dilakukan dalam dua sesi (sesi indoor/kelas, dan outdoor”ingkungan sekolah) ini dapat diterima siswa dengan  sangat antusias karena  Tim Pemateri menyampaikan ilmu perbencanaan dikemas dalam bentuk permainan, nyanyian, dan hal-hal yang disukai oleh siswa.

“Materi pembelajaran hari ini kami titik beratkan pada potensi bencana alam tanah longsor. Semuanya kami kemas dalam bentuk permainan outbound, game, nyanyian, dan segala sesuatu yang diminati oleh siswa setingkat SD-SMP. Untuk materi dasar di kelas hanya kami sampaikan dalam waktu setengah hingga satu jam saja,” jelas Sigit.

Bowo, salah satu anggota TAGANA yang turut aktif bertugas di SSB menyatakan bahwa pelaksanaan SSB hari ini di dua tempat dalam satu kelurahan. “Hari ini kegiatan SSB kami laksanakan di SD Glompong, dan MI pengkol. Karena kedua tempat ini sama-sama berada dalam satu wilayah rawan longsor, maka siswanya perlu mendapatkan materi yang sama pula,” pungkas Bowo.

Penulis: Bill_S

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar