Sultan Kunjungi Tapal Batas DIY-Jateng Yang Diusulkan Dibangun Rest Area

oleh -736 Dilihat
oleh
Sultan meninjau produk keset buatan warga dufabel di Semin. foto: ist.

SEMIN, (KH),– Didampingi Bupati Gunungkidul, Badingah, S.Sos, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono Ke X beserta jajarannya melakukan kunjungan kerja di Desa Rejosari, Kecamatan Semin, Senin, (22/07) pagi.

Pada kegiatan kunjungan, Sultan pertama kali meninjau tapal batas Provinsi DIY dengan Jawa Tengah. Tapal batas tersebut berbatasan langsung antara Kabupaten Gunungkidul dengan Kabupaten Wonogiri yang rencananya pada perbatasan tersebut akan diusulkan pembangunan rest area untuk mendukung perkembangan pariwisata.

Usai meninjau tapal batas, kemudian dilanjutkan melakukan peninjauan produksi keset dan kaos batik yang diproduksi kaum disabilitas. Sultan sekaligus juga meninjau produksi minuman Sarivera.

Gubernur mengaku akan menampung semua aspirasi masyarakat, akan tetapi masyarakat diminta serius melaksanakan usulan-usulan melalui proposal yang diajukan.

“Yang terpenting kami minta agar semua serius dan sungguh-sungguh dalam menjalankan program yang akan berdampak positif kepada waga masyarakat utamanya meningkatkan pertumbuhan perekonomian,” himbau dia.

Gubernur juga berharap usulan program dapat melibatkan organisasi kepemudaan seperti karang taruna dan generasi muda untuk mengembangkan potensi yang ada.

“Silahkan kembangkan potensi yang ada, tetapi saya mohon ada keseriusan, jangan sampai berhenti di tengah jalan serta jangan lupa libatkan anak-anak muda yang ada,” tandas Sultan.

Pada kesempatan tersebut Sultan juga menyerahkan bantuan senilai 30 juta rupiah untuk pengembangan sarana air bersih di Desa Rejosari.

Dalam sambutannya, Bupati Gunungkidul, Badingah mengucapkan terima kasih kepada Gubernur yang telah berkenan melakukan kunjungan di Kabupaten Gunungkidul.

“Kunjungan Ngarso Dalem ini sangat memotivasi saya bersama masyarakat dalam membangun Gunungkidul yang lebih baik ke depan,” ungkapnya.

Pada sesi terakhir kegiatan kunjungan tersebut, Raja Keraton Yogyakarta itu melakukan dialog di Balai Desa Rejosari bersama masyarakat tiga desa, yaitu, Desa Katongan, Desa Pundungsari dan Desa Rejosari. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar