Soto Tan Proyek, Kuliner Warisan Leluhur

oleh -1836 Dilihat
oleh
Pelayanan soto Tan Proyek. Foto : Kandar

PLAYEN, (KH) — Selain terkenal dengan wisatanya, Gunungkidul juga dikenal dengan beberapa masakan kuliner dan oleh-oleh yang khas. Salah satu macam kuliner yang sudah tidak asing lagi yaitu Soto Tan Proyek.

Lokasi Soto Tan Proyek di jalan strategis Jl. Wonosari Yogya Km. 4 Logandeng, Playen membuat orang yang datang ke Gunungkidul mudah mengenalnya. Murni, salah satu pemilik mengutarakan, kedai kuliner dengan menu utama soto tersebut dimiliki oleh 4 keluarga yang berada di beberapa lokasi di Gunungkidul.

“Awalnya sekitar tahun 1980-an Alm. Mertua saya yang merintis usaha masakan. Menu pertama kali dengan jualan nasi rames. Setelah itu, dilanjutkan oleh anak-anaknya, termasuk suami saya, namun beralih menjual soto” ujar Murni, Selasa, (31/3/2015).

Bardi, suami Murni mulai berjualan soto bersama saudaranya yang lain yang belum memiliki kemahiran dalam meracik bumbu soto. Murni menceritakan, tanpa canggung dirinya selalu menanyakan rasa soto yang disajikan. “Bagaimana rasanya, kurang bumbu apa, dan lainnya,” kenang Murni.

Kebiasaan bertanya kepada pembeli, lanjut Murni, hasilnya saat ini telah tercipta rasa soto yang nikmat, sehingga memiliki banyak pelanggan. Tak sebentar waktu yang dilalui bersama suaminya untuk menyakinkan pembeli sehingga mengakui bahwa sotonya benar-benar enak.

“sekitar 5 tahun, barulah warung soto kami benar-benar memiliki nama dan dikenal,” imbuhnya. Terkait nama ‘Soto Tan Proyek’, awalnya merupakan sebutan yang secara spontanitas saja dari para pembeli, secara kebetulan.

Warung soto Murni berada di sebelah timur Kantor DPU. Sebelum kantor tersebut pindah, dahulu lebih sering disebut Kantor Proyek, sehingga warungnya sering disebut ‘soto wetan proyek’ (soto sebelah timur proyek). Hingga saat ini, sebutan soto tan proyek dipakai sebagai nama warung sotonya.

Lain dengan soto pada umumnya, Soto tan proyek diracik dengan kombinasi bumbu yang berbeda sehingga memiliki kuah yang bening. Kemudian, daging ayam yang digunakan menggunakan ayam kampung. Selain menjadi salah satu favorit masyarakat sekitar dan kalangan pegawai di sejumlah instansi, warung soto ini juga ramai dikunjungi wisatawan saat hari libur.

“Saat hari libur kenaikan pengungjung bisa mencapai 50% dibanding hari biasanya. Kami hanya buka dari pagi hingga pukul 13.00 WIB” pungkas Murni. (Kandar).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar