Setiap Awal Musim Hujan Permintaan Darah Ke PMI Naik

oleh -533 Dilihat
oleh
Donor darah di terbah, Patuk. KH.

PATUK, (KH),– Masyarakat Desa Terbah, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, menggelar donor darah rutin setiap 3 bulan sekali. Kegiatan tersebut selalu disambut antusias oleh masyarakat setempat.

Bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Gunungkidul, Minggu, (19/1/2020) masyarakat Desa Terbah kembali berbagi kebahagiaan kepada sesama melalui donor darah. Dengan jargon ‘Setetes Darahmu Selamatkan Sejuta Jiwa’, menegaskan bahwa berbagi tidak harus dengan bentuk uang. Namun berbagi kebahagiaan juga dapat ditempuh dengan mendonorkan darah.

Salah satu peserta donor darah, Arief mengaku merasa tergugah hatinya untuk ikut berbagi melalui donor darah. Ia sudah mendonorkan darahnya sebanyak 7 kali di berbagai tempat. “Saya merasa mendapat banyak manfaat dari aksi donor darah. Selain dapat berbagi dengan mudah kepada sesama, saya juga merasa lebih sehat setelah donor darah. Peredaran darah menjadi lancar,” jelas dia.

Salah satu Dimas Diajeng Gunungkidul ini awalnya diajak donor darah oleh temannya. Setelah itu mengaku seperti ketagihan.

Bukti adanya manfaar donor darah ditegaskan oleh tenaga teknis transfusi darah PMI Gunungkidul, Hesti. ia menuturkan beberapa manfaat terkait donor darah, yakni regenerasi darah terbentuk kembali, mendapat fasilitas cek darah rutin, meliputi cek tensi dan Hb, yang dapat diketahui setiap 3 atau 6 bulan sekali. Selain itu peredaran darah juga menjadi lancar.

“Adapun syarat-syarat seseorang dapat mendonorkan darahnya, yakni laki-laki atau perempuan, dengan berat badan minimal 50 kg, tensi darah minimal 110/70, maksimal 150/90, dan kadar Hb minimal 12,5 serta maksimal 17,” terang Hesti.

Selain mendapat panggilan dari komunitas yang mengundang, PMI juga buka setiap hari hingga pukul 21.00 WIB untuk melayani masyarakat yang mau mendonorkan darahnya.

Darah hasil donor nantinya akan didistribusikan di rumah sakit di Gunungkidul. Permintaan yang begitu banyak terhadap distribusi darah, menyebabkan ketersediaan darah masih dirasa kurang. Hesti menuturkan, jika dibandingkan dengan populasi penduduk Gunungkidul, jumlah pendonor darah belum ideal.

Hal serupa juga ditegaskan oleh staf dari P2D2S (Penggalangan dan Pelestari Donor Darah Sukarela), Slamet Riyanto, yang mengatakan idealnya jumlah pendonor di suatu wilayah minimal 2 persen dari jumlah penduduk keseluruhan.

“Akan tetapi, kenyataannya kurang dari 2 persen,” katanya.

Adapun hasil dari donor darah yang dilakukan di Terbah ada 30 orang pendonor. Darah yang dapat diambil terdapat 18 orang. Darah yang diperoleh dari darah golongan A sejumlah 8 orang, B 1 Pendonor, O 9 pendonor, dan AB tidak ada.
Darah tersebut akan didistribusikan ke Rumah Sakit Panti Rahayu, Nurohmah, dan RSU PKU Muhammadiyah Gunungkidul.

Diungkapkan, permintaan dari tiap rumah sakit rata-rata tiap bulannya sekitar 20 sampai 30 kantong. Jika dilihat dari banyaknya permintaan, bulan ini mengalami kenaikan. Sebagaimana yang terjadi pada bulan-bulan musim hujan sebelumnya. Naiknya permintaan darah digunakan untuk memenuhi kebutuhan penanganan penyakit DB dan ibu melahirkan. “Usia dari darah yang dapat ditransmisikan adalah sekitar 30 hari dalam perawatan,” jelas dia. (Nurul)

 

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar