Sampah Hutan Sodong Ganggu Pengguna Jalan

oleh -
oleh
iklan dprd
PALIYAN, kabarhandayani.— Setiap pengguna jalan yang melintas dari arah Paliyan ke selatan menuju Saptosari atau ke arah pantai selatan ketika sampai di tanjakan Hutan Sodong akan menjumpai sampah yang berserakan di pinggir jalan. Kesan kumuh dan kotor sangat nampak di lokasi itu. Banyak pengguna jalan yang mengeluhkan keberadaan sampah tersebut.
 
Eko, salah satu warga yang sering melewati jalan itu menyayangkan adanya sampah yang terkesan dibuang sembarangan, “Kalau pergi ke Wonosari saya pasti lewat jalan itu, terkesan sembarangan sampah dibuang di situ”. Katanya Rabu, 21/5/2014.
 
Eko juga menambahkan, selain kesan kumuh dan merusak pandangan mata, bau yang tidak sedap juga sering muncul dari timbunan sampah, Ia menduga, sampah tersebut berasal dari pasar Trowono, sampah berupa sayuran busuk, sisa makanan, dan plastik maupun kardus bekas.
 
Terkait hal ini Amanat Ichsan, Kepala Desa Karangasem menyampaikan tanggapannya, memang diakui sejak sebelum dirinya menjabat sebagai Kepala Desa Karangasem hal itu sudah terjadi, memang lahan tersebut masuk ke wilayah Desa Karangasem, namun status tanah merupakan milik salah satu warga di desanya yang menjadi petugas kebersihan Pasar Trowono. “Itu sudah sejak sebelum saya menjabat, memang pertama kali dari pasar Trowono tapi sekarang sudah tidak lagi”. Jelasnya
 
Ditemui kabarhandayani, pemilik tanah tempat pembuangan sampah, Watijo warga Banjaran, Karangasem, Paliyan, Gunungkidul membenarkan apa yang disampaikan Kades Karangasem “Iya benar itu lahan milik saya, dahulu sewaktu saya masih menjadi petugas kebersihan di Pasar Trowono, atas keinginan saya membuang sampah di situ, maksud saya supaya jadi pupuk,” jelasnya
 
Ia menceritakan karena hal tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak yang berujung peringatan berupa larangan membuang sampah akhirnya dihentikan. “Pihak Kecamatan Paliyan memperingatkan, akhirnya sudah tidak buang sampah lagi sampai sekarang, itu sudah orang lain yang buang, ada yang memergoki tengah malam, motor bahkan mobil berhenti untuk buang sampah” ungkapnya.
 
Untuk mengatasi hal tersebut agar tidak terjadi secara terus menerus pihak Desa Karangasem akan mengambil langkah antisipasi, “Karena waktunya malam hari, dan juga posisinya di tengah hutan sehingga tidak memungkinkan untuk dijaga, kita akan coba buatkan papan larangan membuang sampah, mudah-mudahan tidak ada lagi orang yang buang sampah sembarangan di situ,” harap Amanat. (Kandar/Hfs)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar