Pilkades Serentak Gunungkidul: 91 Calon Kades Bertarung Di 30 Desa

oleh -
oleh
Kepala Bidang Pemerintahan Desa, DP3AKBPMD, Muhammad Farkhan, SSos, M.AP. KH/ Kandar.
iklan dprd
Kepala Bidang Pemerintahan Desa, DP3AKBPMD, Muhammad Farkhan, SSos, M.AP. KH/ Kandar.

GUNUNGKIDUL, (KH),– Sebanyak 91 calon kepala desa (Cakades) akan bertarung memperebutkan jabatan kepala desa di 30 desa di Gunungkidul. Dari 18 kecamatan di Gunungkidul, dua diantaranya yakni Kecamatan Tepus dan Girisubo tahun ini tidak menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

Dari seluruh desa yang menyelenggarakan Pilkades secara serentak, Desa Mertelu di Kecamatan Gedangsari menjadi desa dengan calon kades terbanyak, yakni terdapat 8 calon.

Sementara itu, Kecamatan Playen menjadi wilayah yang paling banyak terdapat desa yang menggelar Pilkades. Pada tahun ini, setidaknya ada 5 desa yang menggelar pilkades. Diantaranya; Desa Bandung, Dengok, Ngawu, Ngunut dan Logandeng.

Kepala Bidang Pemerintahan Desa, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD), Muhammad Farkhan, SSos, M.AP., mengatakan, beberapa tahapan menjelang pilkades telah terlampaui.

iklan golkar idul fitri 2024

“Penetapan bakal calon menjadi calon kades sekaligus pengundian nomor urut telah dilaksanakan 3 September lalu. Kemudian untuk pencetakan surat suara akan dilaksanakan maksimal hingga 4 Oktober mendatang,” ungkap Muhammad Farkhan saat ditemui di ruangannya, Kamis, (6/9/2018).

Lanjutnya, sebelum pelaksanaan Pilkades pada 13 Oktober nanti, masih banyak tahapan persiapan yang harus dilalui. Dimulai awal Bulan Oktober nanti, beberapa tahapan antara lain; pembekalan KPPS, penyiapan kotak suara dan kelengkapannya, pengiriman surat suara, dan lain-lain secara bertahap akan dilaksanakan.

Ditambahkan, guna kelancaran Pilkades, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) akan memberikan dana stimulan kepada desa penyelenggara Pilkades.

“Dana stimulan yang diberikan sebanyak Rp. 1.239.000.000. sisa kekurangannya dibebankan kepada masing-masing desa,” imbuhnya.

Tiap desa, besaran stimulan yang diberikan berbeda. Jumlahnya disesuaikan anggaran total biaya yang akan dihabiskan pada pelaksanaan pemilihan kepala desa. Menurutnya beberapa hal yang berpengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasional pilkades diantaranya jumlah padukuhan, TPS dan jumlah pemilih.

Pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan Muspida, Polres dan Kodim guna mengatisipasi terjadinya gangguan keamanan yang berpotensi timbul. Muhammad Farkhan berharap digelarnya pesta demokrasi guna menentukan kepala desa, masyarakat tetap dapat menjaga kondusifitas, para calon bersaing secara sehat, sportif, siap menang dan siap kalah.

“Yang menang ekspresinya tidak usah berlebihan, yang kalah juga harus legowo. Mari siapapun yang terpilih kemudian didukung. Masyarakat yang berbeda pilihan tidak perlu berlarut-larut menyikapi hasil Pilkades,” tukasnya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar