Permintaan Surat Keterangan Syarat CPNS Capai Ribuan, RSUD Wonosari Lembur

oleh -
Antrian pemohon surat keterangan sehat jasmani dan Rohani di RSUD Wonosari, Senin, (18/11/2019). (KH/ Kandar)

WONOSARI, (KH),– Sekitar seminggu terakhir terjadi lonjakan permintaan Surat Keterangan Sehat Jasmasi dan Rohani di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari. Surat tersebut ramai-ramai dicari oleh masyarakat untuk kelengkapan syarat pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUD Wonosari, Sumartana SKM mengatakan, hari pertama terjadi lonjakan hingga menyebabkan krodit di loket pendaftaran terjadi Rabu, (13/11/2019) minggu lalu.

“Kami belum menyadari saat terjadi lonjakan pada hari pertama sehingga terjadi tumpukan antrian cukup banyak. Sebab, para pencari surat keterangan mendaftar jadi satu dengan pasien umum,” kata Sumartana, Senin, (18/11/2019).

Setelah hari pertama terjadi tumpukan, koordinasi digelar oleh manajemen RSUD. Koordinasi dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan di hari berikutnya. Pihak RSUD sempat membatasi jumlah pendaftar sebanyak 50 pendaftar pada hari Jumat, sebab selain jam efektif pendek, pendaftar pada hari sebelumnya belum dapat terlayani semua. “Khusus hari jumat itu kami batasi. Setelahnya kami layani seperti biasa,” ujarnya.

Hingga Sabtu, (16/11) jumlah yang mencari surat keterangan mencapai 1.200 pemohon. Dari keseluruhan baru terlayani 500-an pemohon.

Sumartana menyebutkan, guna memperlancar layanan, dibuat loket pelayanan tersendiri khusus pencari surat keterangan. Selain itu juga diperbantukan pula dari unit lain. “Hari senin minimal ditarget 300 pemohon terlayani,” imbuh dia.

Beberapa petugas yang ditambah untuk melayani pemohon surat keterangan diantaranya dokter umum, perawat, dan bagian kasir. Bahkan manajemen sepakat untuk membuka pelayanan di luar jam kerja atau lembur.

Sementara itu, Psikiater RSUD Wonosari, dr Ida Rochmawati SP.KJ., mengaku kewalahan melayani pemohon surat keterangan. Sebab, dirinya merupakan satu-satunya ahli jiwa di rumah sakit tersebut. Sejak hari pertama terjadi lonjakan dirinya harus melayani pemohon yang jumlahnya diatas 100. “Senin ini kami target minimal terlayani 300 pemohon,” kata dia. Dalam hal administrasi ia dibantu petugas medis dan perawat untuk memperlancar proses sebelum wawancara. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar