Pengangguran Di Gunungkidul Capai 9 Ribuan, Jumlah Kartu Pra Kerja Terbatas

oleh -1256 Dilihat
oleh
Ilustrasi. sumber: istimewa.

WONOSARI, (KH),– Data Badan Pusat Statistik (BPS) Gunungkidul menyebutkan, pada 2018 jumlah pengganguran ada 9.249 orang. Jumlah pengangguran mengalami kenaikan sebanyak 2.164 orang dibanding 2017. Pada 2017 jumlah pengangguran terbuka ada 7.085 orang, dimana 3.223 orang diantaranya didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Pemkab Gunungkidul belum bisa memastikan jumlah penangguran yang dapat menerima Kartu Pra Kerja. Kartu yang dijanjikan Jokowi-Ma’ruf saat kampanye Pilpres sebagai salah satu solusi mengatasi pengangguran.

“Manfaat kartu pra kerja adalah membantu pengangguran mendapatkan keterampilan kerja. Mengenai Kartu Pra Kerja kami masih menunggu instruksi dari Kemenaker RI,” kata Kepala Bidang (Kabid) Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Gunungkidul, Munawar Aksin, belum lama ini.

Kata dia, tidak semua pengangguran mendapat kartu tersebut. Sebab, jumlahnya terbatas. Sehingga akan dilakukan seleksi ketat bagi calon penerima.

Adapun petunjuk teknisnya yang lebih detail masih menunggu pembentukan kabinet baru. Otomatis, pihaknya menegaskan, belum bisa menyampaikan lebih detail kepada masyarakat. Pun demikian dengan kuota untuk Kabupaten Gunungkidul belum diketahui jumlahnya berapa.

Sementara yang diketahui, konsep prioritas kartu pra kerja ada tiga jenis. “Yang pertama yakni warga yang baru saja lulus sekolah atau kuliah tapi belum mendapatkan pekerjaan. Yang kedua yakni pekerja yang sudah bekerja tetapi ingin meningkatkan bidang kemampuan yang lain. Lantas yang terakhir adalah karyawan yang mendapat PHK kemudian ingin mendapatkan pekerjaan lagi,” jelas Munawar.

Munawar berjanji akan segera menginformasikan kepada masyarakat jika Juknis telah diterima.

Terpisah, Sekretaris Komisi D, DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho, menyambut baik wacana kartu pra kerja. Sementara ini pihaknya mengajak untuk bersabar menunggu juknis dari pusat.

“Kami berharap program ini menyasar bagi lulusan SMA serta SMK maupun perguruan tinggi yang masih menganggur,” tukas Heri. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar