Penelepon Mengaku Polisi Kabarkan Cucunya Tabrakan, Simbah Ketipu Pulsa

oleh -1003 Dilihat
oleh
Ilustrasi. Foto: Istimewa.
Ilustrasi. Foto: Istimewa.

WONOSARI, (KH),– Masyarakat harus semakin waspada, sebab modus penipuan cukup beragam. Baru-baru ini seorang nenek baru saja menjadi korban penipuan dengan modus kabar kecelakaan lalu lintas yang melibatkan salah satu anggota keluarganya.

Korban, sebut saja Yatin, terpaksa melakukan transfer pulsa ke nomor pelaku penipuan karena gugup setelah mendapat kabar bahwa cucunya, Edi terlibat tabrakan. Nenek yang berusia diatas 60-an tahun itu sebelumnya juga tidak menyadari bahwa penelepon yang mengaku polisi adalah penipu.

“Saya ditelepon bahwa cucu saya menabrak orang hingga meninggal. Penelepon sedang melakukan pengurusan atas peristiwa tersebut di kantor polisi,” ucap Warga Wonosari ini beberapa waktu lalu.

Untuk mempermudah urusan dan permasalahan hukum, lanjut Yatin, penelepon meminta sejumlah uang. Akan tetapi penipu tidak meminta uang ditransfer ke nomor rekening bank melainkan meminta dibelikan pulsa ke nomor milik penipu.

Yatin juga mengaku bahwa dirinya diminta merahasikan perihal permintaan pulsa tersebut. Penelepon mengancama apabila disampaikan ke orang lain maka orang yang mengaku polisi itu tidak akan membantu pengurusan permasalahan hukum yang dialami cucunya.

Yatin juga tak sempat membicarakan mengenai informasi yang diterimanya tersebut ke orang lain. Sebab, selain dirinya memang hanya tinggal sendirian, ia juga takut dengan ancaman penelepon.

Edi, Cucu Yatin yang diinformasikan mengalami tabrakan sejak beberapa bulan terakhir memang tidak tinggal serumah bersamanya. Sesekali saja datang untuk menjenguk.

Sementara itu, penjual pulsa yang tak lain tetangganya sendiri, Pandi, sempat bertanya mengapa Yatin membeli pulsa dalam jumlah banyak. Akan tetapi setelah dijawab akan dikirim ke nomor anaknya, Pandi lantas percaya begitu saja.

“Awalnya hendak membeli pulsa Rp. 200 ribu, tetapi akhirnya Rp. 100.000 saja. yang sedikit aneh nenek Yatin sembari menerima telepon saat beli pulsa,” jelas Pandi.

Penipuan terkuak setelah sore harinya, Edi datang ke rumah Yatin. Edi sendiri kaget ketika ditanya perihal kecelakaan atas dirinya. Ia memastikan bahwa tidak benar telah terjadi kecelakaan yang menimpanya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar