Pamit Menginap Di Ladang, Kematian Warga Tepus Menyimpan Misteri

oleh -1526 Dilihat
oleh
Pandangan warga Pulegundes terpusat ke kandang kambing tempat Jm bunuh diri. foto: istimewa.
Pandangan warga Pulegundes terpusat ke kandang kambing tempat Jm bunuh diri. foto: istimewa.

TEPUS, (KH),– Setiap kematian secara bunuh diri selalu diikuti rahasia, enigma atau misteri. Sebab, alasan sejati selalu dibawa saat menarik nafas penghabisan. Orang di sekitar sebatas menyana, menerka dan membaca berbagai kemungkinan.

Dugaan atau persangkaan terkadang kuat, dan tak jarang juga sangat lemah. Menjadi tanda tanya setiap benak. Seperti kematian gantung diri yang dilakukan Jm (48) warga Desa Sidoharjo kecamatan Tepus, Selasa, (1/ 8/ 2017) kemarin.

Warga sekitar sulit menerka kenapa Jm melakukannya. Kepala Padukuhan setempat, Pardiyem mengaku tak ada kesimpulan dari warga sekitar bahkan keluarga mengenai dugaan tindakan mengakhiri hidup itu.

“Tidak ada dugaan penyebab dari keterangan keluarga. Sepengetahuannya sebatas ke ladang untuk mengurus kambingnya,” kata Pardiyem penasaran.

Memang, berdasar data yang dihimpun Polsek Tepus, Jm berpamitan kepada keluarga untuk menginap di ladang di wilayah Gunung Ringin. Alasannya, hendak mengurus kambing yang hendak beranak.

Tak disangka, mengurus kambing menjadi kilah Jm untuk pergi selamanya. Sekitar pukul 06.30 WIB kandang kambing di alas Gunung Ringin mendadak gempar, setelah Supono menantu Jm, mengetahui dengan mata kepala sendiri bahwa Jm tak bernyawa dalam posisi tergantung.

“Berdasar pemeriksaan petugas medis Puskesmas Tepus pada jenazah Jm tidak ada tanda-tanda kekerasan. Jenazah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,” terang Kapolsek Tepus, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yusuf.

Ditambahkan, Terakhir kali Jm berkomunikasi dengan keluarga saat berpamitan kepada keluarga hendak ke ladang sore hari sehari sebelumnya. Pihak keluarga tak ada firasat, gerak gerik Jm juga tak menunjukkan banyak tanda, bahwa pamit ke ladang ternyata sekaligus pamit ke alam baka. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar