Minim Pasokan, Harga Beras Di Gunungkidul Melonjak

oleh -
oleh
Prapto Suwito, salah satu pedagang di Pasar Argosari, Wonosari. KH/ Wibowo.
iklan dprd
Prapto Suwito, salah satu pedagang di Pasar Argosari, Wonosari. KH/ Wibowo.

WONOSARI, (KH),– Akibat pasokan dari distributor yang berasal dari Klaten, Cilacap dan Bantul minim, harga berbagai jenis beras di sejumlah toko dan pasar tradisional di Kabupaten Gunungkidul melonjak signifikan.

Prapto Suwito, salah satu pedagang di Pasar Argosari, Wonosari mengatakan, dalam sepekan biasanya pedagang mendapat 3 kali pasokan rata-rata 10 ton, namun sejak 2 pekan terakhir hanya sepekan sekali dengan jumlah maksimal 5 ton.

Dirinya menyebut, kenaikan harga beras terjadi sejak dua pekan terakhir. Menurutnya, kenaikan harga mencapai antara Rp. 1.600 hingga Rp. 2.000 per kilogramnya.

“Namun permintaan rata-rata tetap, tidak mengalami penurunan,” ungkap Prapto, Selasa, (9/1/2018).

iklan golkar idul fitri 2024

Prapto merinci, beras kualitas satu seperti beras merek Lintang Ijo mengalami kenaikan harga dari sebelumnya seharga Rp. 240.000 menjadi Rp. 280.000 setiap sak. Hal yang sama juga terjadi pada beras kualitas 2 dan 3 seperti merek bunga yang naik Rp. 30.000 dari harga Rp. 215.000 menjadi Rp. 245.000 setiap 25 kilogramnya.

“Dampaknya pembeli banyak yang mengeluh,” tutur Prapto lagi. (Wibowo)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar