Mengenal Iklim di Indonesia

oleh -
Ilustrasi. Sumber: istimewa.
Ilustrasi. Sumber: istimewa.

GUNUNGKIDUL, (KH),–Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau disingkat BMKG merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan.

Tugas dari BMKG antara lain melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Dilansir dari situs BMKG, diketahui untuk melihat pola distribusi curah  hujan rata-rata bulanan di seluruh wilayah Indonesia, terdapat pengelompokkan secara klimatologis wilayah Indonesia. Terdiri atas:

  1. Daerah Zona Musim (ZOM).

yaitu daerah-daerah yang mempunyai batas jelas secara  klimatologis antara periode musim hujan dan periode musim kemarau

  1. Daerah Non Zona Musim (Non ZOM).

yaitu daerah-daerah yang tidak  mempunyai batas jelas secara klimatologis antara periode musim hujan dan musim kemarau

BMKG menjelaskan bahwa wilayah Indonesia terdiri atas 342 Zona Musim (ZOM). Wilayah tersebut antara lain; Sumatera 54 ZOM, Jawa 150 ZOM, Bali 15 ZOM, Nusa Tenggara Barat 21 ZOM, Nusa Tenggara Timur 23 ZOM, Kalimantan 22 ZOM, Sulawesi 42 ZOM, Kepulauan Maluku 9 ZOM dan Papua 6 ZOM.

Kemudian dari 342 ZOM, sebanyak 9 ZOM memiliki pola hujan berkebalikan dengan daerah zona  musim pada umumnya (pola  monsun), dimana saat daerah pola monsun mengalami musim hujan, di 9 ZOM tersebut mengalami musim kemarau, dan demikian sebaliknya. Daerah tersebut 7 ZOM di Sulawesi Selatan dan 2 ZOM di Maluku.

Sebanyak 101 ZOM, sifat hujan pada musim hujan 2017/2018, dimana di daerah D.I Yogyakarta meliputi Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Sleman bagian barat bersifat normal.

Kemudian sebanyak 70 ZOM, awal  musim hujan dimulai bulan November sesuai dasarian  I–II. Untuk di daerah D.I Yogyakarta meliputi Gunungkidul bagian  selatan.

Berikut adalah informasi seputat istilah dan pengertian dalam Perkiraan Musim

1.Curah hujan (mm): merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul  dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.

2.Curah hujan kumulatif (mm):  merupakan jumlah hujan yang  terkumpul dalam rentang waktu  kumulatif tersebut. Dalam periode  musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing Zona Musim (ZOM).

3.Awal Musim Kemarau, ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari  50 milimeter dan diikuti oleh 2  (dua) dasarian berikutnya. Permulaan musim kemarau, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).

4.Awal Musim Hujan, ditetapkan  berdasar jumlah curah hujan  dalam satu dasarian (10 hari)  sama atau lebih dari 50 milimeter  dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya. Permulaan musim hujan, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).

5.Dasarian: adalah rentang waktu selama 10 (sepuluh) hari. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian, yaitu :

  1. Dasarian I: tanggal 1 sampai dengan 10.
  2. Dasarian II: tanggal 11 sampai dengan 20.
  3. Dasarian III: tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.

6.Sifat Hujan: merupakan  perbandingan antara jumlah curah  hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu periode musim kemarau) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode 1981-2010).

Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu :

  1. Atas Normal (AN): jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya.
  2. Normal (N): jika nilai curah hujan antara 85%–115% terhadap rata-ratanya.
  3. Bawah Normal (BN): jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. Rata-rata curah hujan yang digunakan sebagai dasar penentuan curah hujan normal, menggunakan data periode 1981-2010.

(Gemma)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar