Masyarakat Mandiri Hadapi Bencana

oleh -
oleh
Latihan tangggap bencana. Foto : Juju
iklan dprd
Latihan tangggap bencana. Foto : Juju
Latihan tangggap bencana. Foto : Juju

NGLIPAR, (KH) — Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar mendapat pelatihan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membentuk desa tangguh bencana. Pelatihan dimaksudkan agar kawasan tersebut bisa mandiri dalam menghadapi bencana. Sebab, desa ini merupakan salah satu dari 52 desa di Gunungkidul yang rawan terhadap bencana tanah longso.

“Setelah mendapat pelatihan dan membentuk Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB), Kedungpoh akan mandiri saat mengahadapi bencana. Mereka sudah tahu apa yang harus diperbuat, jika terjadi bencana,” kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Budhi Harjo di sela kegiatan gladi lapang bencana tanah longsor yang berlangsung di Dusun Kedungpoh Lor, Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Rabu (15/4/2015).

Budi menjelaskan, pelaksanaan gladi lapangan adalah puncak dari berbagai pelatihan yang telah dilakukan. Sebelumnnya selama 3 bulan mereka telah mendapatkan teori. “Dengan cara ini masyarakat dan PRB akan tahu apa yang harus dilakukan, jika terjadi bencana,” tambahnya.

Dalam gladi yang digelar, diperagakan wilayah Desa Kedungpoh Lor mengalami bencana alam berupa tanah longsor. Kejadian yang membuat kalut warga ini membuat 1 warga meninggal, 5 luka berat dan 18 luka ringan. Gladi bersih ini melibatkan ratusan warga yang sudah diberi bekal untuk menjadi berperan ketika bencana datang.

iklan golkar idul fitri 2024

Berbekal pelatihan yang telah dilakukan dan terbentuknya Forum PRB, korban dapat dengan mudah dilakukan evakuasi di Balai Dusun Kedungpoh Kidul, kerjasama dengan puskesmas, TNI, polisi, BPBD dan relawan lain. Dalam hirtungan menit, korban bencana sudah berada di posko darurat dan mendapat pertolongan.

Meski hanya simulasi, namun karena keseriusan masyarakat, seakan bencana itu benar-benar terjadi, sehingga tidak mengherankan banyak penonton yang ikut menangis, ketika para korban bencana dievakuasi dengan mobil ambulan dan mendapat pertolongan medis di posko.

Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY, Heri Siswanto mengatakan, upaya meningkatkan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana, simulasi harus terus dilakukan, pasalnya upaya strategis tersebut untuk membentuk masyarakat tangguh bencana secara nasional.

“Dari 408 desa di DIY, terdapat  301 desa  yang merupakan daerah rawan bencana. Dengan gladi diharapkan akan menekan resiko korban jiwa dan kerugian harta benda. Desa Kedungpoh Kecamatan Nglipar merupakan desa ke-11 di DIY yang sudah berpredikat desa tangguh bencana,” pungkasnya. (juju)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar