Mainkan Biola Disela Perayaan Natal, Najwa Ingin Terlibat Merawat Toleransi

oleh -
oleh
iklan dprd
Najwa Aulia Azis (13), pelajar SMP yang tampil disela perayaan Natal di Gereja. KH/ Kandar.

WONOSARI, (KH),– Indonesia yang berbhineka, adalah kekayaan yang tak ternilai harganya. Untuk menjaganya, bibit-bibit toleransi patut terus ditumbuhkan dan dilestarikan. Siapapun dapat terlibat di dalam upaya ini.

Seperti yang dilakukan Pelajar SMP, Najwa Aulia Azis (13) ini. Kendati masih berusia remaja dirinya ingin terlibat merawat toleransi dalam realitas kebhinekaan. Wujud sikap toleransi yang dilakukan baru-baru ini dirinya tak menolak ketika diajak kaum muda Forum Lintas Iman (FLI) untuk tampil bermain biola disela perayaan Natal di Gereja.

Ditemui di kediamannya di Wonosari, Gunungkidul, anak sulung dari dua bersaudara pasangan Aminudin Azis dan Hanifah Irmawati ini mengaku sempat grogi. Sebab sebagai seorang muslim, tampil di hadapan Jemaat Kristiani pada perayaan hari besar agama barulah yang pertama kali.

“Awalnya sempat canggung. Kemarin saya memainkan lagu Malam Kudus,” tutur violinis yang hobi membaca ini. Meski persiapan tergolong singkat, hanya 5 hari saja, Najwa berhasil memainkan lagu tersebut dengan baik. Tak pelak riuh tepuk tangan Jemaat Gereja pecah usai Najwa selesai memainkan alat musik dengan cara digesek itu.

iklan golkar idul fitri 2024

Disinggung mengenai ketertarikannya dengan alat musik biola, remaja kelahiran 27 Februari 2005 ini mengaku memulai belajar hingga rutin les musik belum genap satu tahun. Ia berharap kelak dapat menjadi pemain biola profesional.

Terlibat hadir serta tampil di perayaan Natal bersama FLI di dua Gereja di Gunungkidul membuatnya bangga. Dirinya menandaskan, kehadirannya bersama FLI ke Gereja sekedar menyampaikan ucapan sembari memberi dukungan atas perayaan Natal.

Senada dengan Najwa, ayahnya sekaligus Ketua FLI Gunungkidul, Aminudin Azis menegaskan, kunjungan dirinya bersama tokoh FLI ke sebuah perayaan hari besar agama sudah menjadi kegiatan rutin. Kegiatan tersebut sedikitpun tak mengganggu upacara atau ibadah Natal yang berlangsung. Sebab, sesi pemberian ucapan Natal sekaligus kesempatan Najwa memainkan biola dilakukan setelah ibadah selesai.

Azis berharap, tampilnya kaum muda FLI dapat menjadi pemupuk sikap toleransi dan persaudaraan di kalangan pemuda. Perbedaan suku, ras dan agama tak menjadi sekat persaudaraan dan pertemanan. Pemuda saling mendukung umat agama lain menjalankan peribadatannya. Juga, mengenali jati dirinya, bahwa mereka hidup di tengah kebhinekaan. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar