Lima Difabel Ujian Praktek untuk Dapatkan SIM D

oleh -
oleh
Ujian SIM D di Polres Gunungkidul bagi para difabel. Foto: Juju.
iklan dprd
Ujian SIM D di Polres Gunungkidul bagi para difabel. Foto: Juju.
Ujian SIM D di Polres Gunungkidul bagi para difabel. Foto: Juju.

WONOSARI,(KH)— Sebanyak lima penyandang disabilitas mengikuti ujian pengambilan Surat Izin Mengemudi (SIM) Tipe D. Ujian yang digelar untuk pertama kalinya oleh Kepolisian Resort Gunungkidul ini dilaksanakan di halaman Mapolres setempat, Kamis (16/4/2015).

Kanit Regident Kepolisian Resort Gunungkidul, Iptu Wakijan mengatakan, ada sejumlah perbedaan yang menjadi persyaratan ujian bagi difable. Salah satunya mengenai surat keterangan kesehatan yang diwajibkan berasal dari Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta.

“Mereka harus mendapat surat keterangan sehat dari rumah sakit yang ditunjuk oleh Dokkes Kepolisian DIY,” kata Wakijan, usai pelaksanaan ujian SIM D, Kamis siang.

Dia menjelaskan, para disabilitas tetap membutuhkan standar kendaraan yang baik jalan. Saat melakukan ujian mereka masih menggunakan kendaraan modifikasi sendiri. Kedepan Wakijan berharap ada Agen Tunggal Pemegang Merk yang memproduksi khusus kendaraan bagi penyandang disabilitas.

iklan golkar idul fitri 2024

“Saat ujian mendapatkan SIM, proses ujianya tidak jauh beda dengan pengendara non disabilitas, tetapi mereka memang mampu melaksanakan,”kata Wakijan.

Sementara salah satu penyandang disabilitas, Sukasno mengatakan, tidak ada kesulitan dalam proses ujian untuk mendapatkan SIM D. Sebab dia mengaku pernah mengikuti seminar pentingnya kepemilikan sim D beberapa waktu lalu.

“Sebelumnya memang sudah belajar tentang tata cara mendapatkan SIM D,” kata lelaki yang mengaku menjadi difable akibat penyakit polio ini.

Terpisah, Divisi Inklusi Komuniti Sentra Advokasi, Perempuan, Difable dan Anak (SAPDA) Yogyakarya, Sutijono mengatakan, meski belum ada agent tunggal yang memperoduksi kendaraan bagi difable. Mereka tetap melakukan modifikasi dengan memperhatikan standar baku kendaraan.

“Mereka tentunya butuh kenyamanan, jadi melakukan modifikasi dengan tetap memperhatikan keselamatan orang lain,” tegasnya. (Juju)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar