Kencono Rukmi, Durian Primadona Di Kecamatan Patuk

oleh -
Haryanto menunjukkan buah Durian Kencono Rukmi. KH/ Kandar.
Haryanto menunjukkan buah Durian Kencono Rukmi. KH/ Kandar.

PATUK, (KH),– Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul saat ini sedang musim buah Durian. Kondisi cuaca saat ini dinilai mendukung potensi pohon durian berbuah secara maksimal. Salah satu jenis durian yang menjadi primadona di Kecamatan Patuk yakni Durian Kencono Rukmi.

Rata-rata setiap keluarga di Kecamatan Patuk memiliki beberapa pohon durian. Akan tetapi Jenis pohon Kencono Rukmi tergolong lebih sedikit dibanding dengan jenis lain. Salah satu pemilik pohon durian berjenis Kencono Rukmi, Haryanto (40), warga Desa Salam mengaku bersyukur, cuaca sangat mendukung keberadaan pohon-pohon durian miliknya berbuah dengan maksimal.

“Saya punya satu pohon durian jenis Kencono Rukmi, dan empat pohon jenis lain. Tahun ini semua berbuah dengan lebat,” katanya, Sabtu, (4/11/2017) lalu.

Meski hanya satu pohon dirinya mengaku bangga, sebab jenis tersebut paling banyak dicari para pecinta buah durian yang datang ke wilayah Patuk. Oleh sebab itu harganya juga sedikit lebih tinggi jika dibanding dengan jenis lain.

Pohon durian Kencono Rukmi yang dimiliki Haryanto sudah berumur sekitar 20-an tahun. Ukurannya sudah sangat besar sehingga buah yang dihasilkan satu pohon tersebut cukup banyak, yakni mencapai ratusan.

“Jika berbuah maksimal seperti sekarang ini, hampir tiap bunga mengalami penyerbukan sempurna sehingga menjadi bakal buah. Keseluruhan buah sekali musim mencapai 200-an buah,” terangnya.

Disebutkan, terdapat perbedaan mencolok antara Durian Kencono Rukmi dengan jenis lain. Durian ini jika telah masak memiliki warna kulit kuning, warna daging juga berwarna kuning keemasan. Aroma tidak terlalu menyengat serta rasanya diakui lebih lezat.

Saat musim buah seperti sekarang ini, peningkatan perekonomian Haryanto naik signifikan. Tiap pagi selalu datang tengkulak untuk membeli durian miliknya, sehingga ia tidak perlu repot-repot menjualnya sendiri langsung ke konsumen.

Dirinya tidak pernah memetik saat memanen buah durian. Haryanto hanya menunggu buah-buah yang masak jatuh dengan sendirinya. Tiap pagi sekitar 5 buah jatuh siap dijual atau dikonsumsi sendiri.

“Harga minimal Rp. 20 ribu per buah, lantas yang besar mencapai Rp. 60 ribu. Satu pohon durian selama musim buah bisa menghasilkan uang minimal sekitar Rp. 3 jutaan,” jelasnya.

Sementara itu ditemui terpisah, salah satu pedangang buah di Kecamatan Patuk, Budi mengutarakan, ketika musim durian datang menjadi berkah bagi dirinya. Sebab, buah yang banyak diminati ini dapat menambah pemasukan dari profesinya sebagai pedagang buah.

“Dalam sehari jika agak sepi penghasilan kotor khusus dari jualan buah durian saja mencapai Rp. 500 ribu. Belum dari buah-buah yang lain,” jelasnya. Selain menjual jenis Kencono Rukmi dirinya juga menjual durian jenis Montong dan Petruk. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar